Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Lingkungan

Transformasi Menuju Green Economy Butuh Dorongan APBN

:: Ananta Damarjati
29 April 2021
dalam Lingkungan
Transformasi Menuju Green Economy Butuh Dorongan APBN

Ilustrasi: Biro Pers/Setpres.

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Selama pandemi COVID-19 berlangsung, tingkat emisi CO2 global sempat melandai akibat penurunan aktivitas ekonomi dan mobilitas manusia. Namun, pelahan-lahan emisi merangkak naik seiring longgarnya kebijakan mobilitas di beberapa negara.

Hal tersebut disampaikan oleh analis kebijakan ahli madya BKF Kemenkeu Noor Syaifudin, Ph.D, dalam diskusi yang diselenggarakan Koalisi Generasi Hijau dengan tajuk “RAPBN 2022: Pro Green Economic Recovery?” yang diselenggarakan Rabu (28/4/2021).

Menurut paparan Noor Syaifudin, meningkatnya kadar emisi tersebut perlu menjadi perhatian bersama. Bahwa, di tengah tantangan menghadapi pandemi yang belum kunjung usai, perekonomian yang pelahan memasuki fase pemulihan rupanya mendorong kembali tingkat emisi karbon global.

“Pemerintah tidak boleh lengah karena risiko dari kenaikan laju emisi karbon dapat mengancam kesinambungan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui dampak perubahan iklim,” demikian Noor Syaifudin.

BACAJUGA

titik krisis ekonomi indonesia

Ekonom INDEF: Titik Kritis Ekonomi Indonesia Ada Pada Neraca Perdagangan

28 Juli 2022
Mengenal Ekonomi Sirkular dan Manfaatnya

Mengenal Ekonomi Sirkular dan Manfaatnya

5 Maret 2022

Hal tersebut, lanjutnya, menyadarkan negara di dunia bahwa aspek lingkungan penting dalam pembangunan. Konsep build back better dan green recovery dirasa perlu dilakukan untuk menghindari dampak yang tidak diharapkan atas perubahan iklim.

Diketahui, pemerintah sendiri memang telah berkomitmen soal perubahan iklim dengan menyepakati Nationally Determined Contribution (NDC). Indonesia, dalam dokumen NDC itu, disebut siap menurunkan emisi karbon sebesar 29% dengan skema business as usual pada tahun 2030, atau 41% dengan bantuan internasional.

Butuh dana yang besar untuk mencapai target NDC. Pemerintah sendiri telah melakukan climate budget tagging untuk mengetahui kapasitas fiskal sampai dengan 2030 dalam upaya mendorong komitmen terkait perubahan iklim.

“Dibutuhkan Rp3.779,63 triliun jika dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) dan Rp3.776,52 triliun jika dengan RDF (Refuse-Derived Fuel),” kata Noor Syaifudin.

Menurut Noor Syaifudin, dilihat dari segi fiskal, APBN dapat digunakan sebagai instrumen utama untuk mendorong transformasi menuju green economy (ekonomi hijau).

“Pendapatan negara dapat digunakan untuk menjadi stimulan berbagai pengembangan energi baru terbarukan. Belanja dapat diarahkan mendorong belanja pemerintah yang rendah karbon dan berdaya tahan iklim. Sementara aspek pembiayaannya dapat mendorong instrumen pembiayaan yang inovatif,” jelas Noor Syaifudin.

Sementara itu, Koordinator koalisi masyarakat sipil Generasi Hijau Misbah Hasan, yang juga hadir dalam diskusi, menyebut penting bagi pemerintah memasukan kerangka green stimulus fiscal ke dalam APBN tahun 2022. Menurutnya, hal itu dapat menjadi langkah strategis dalam penanganan pemulihan ekonomi pasca-pandemi sekaligus mengurai potensi krisis iklim di masa depan.

Menurut Misbah Hasan, ada tiga sektor penting yang perlu diberi stimulus APBN untuk memulihkan ekonomi hijau, ialah sektor energi, pertanian, dan persampahan.

Jika dapat diberi stimulus yang memadai, menurut Misbah Hasan, tiga sektor tersebut akan menyumbang penurunan emisi yang signifikan. Selain itu bahkan terdapat potensi ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat banyak.

“Koalisi Generasi Hijau sudah punya studi atas 3 sektor itu yang terus dimatangkan. Di sektor pertanian, misalnya, kami rasa krusial untuk melakukan peremajaan di lima jenis perkebunan rakyat yaitu sawit, kakao, karet, kelapa, dan kopi. Begitupun dengan dua sektor lainnya yaitu energi dan persampahan.”

Mengacu paparan yang dirancang oleh koalisi Generasi Hijau, peremajaan perkebunan rakyat dapat menghasilkan 15% sampai dengan 17% peningkatan hasil panen. Persentase tersebut setara dengan nilai manfaat ekonomis langsung Rp25.000.000 juta/tahun dan manfaat ekonomi tidak langsung Rp10.000.000 juta/tahun, sekurang-kurangnya dalam periode 20 tahun mendatang.

Pada saat yang sama, diperkirakan terdapat manfaat ekonomi dari korporasi petani yang akan menggabungkan kegiatan on-farm dan off-farm petani sehingga terjadi efisiensi dan konsolidasi kekuatan pasar petani dari peningkatan skala ekonomi akibat pendirian korporasi petani.

Dampak positif yang sama juga terlihat dari sektor energi dan persampahan. Dalam perhitungan koalisi Generasi Hijau, keduanya punya manfaat jangka panjang yang mendukung keberlanjutan ekonomi sampai 20-25 tahun ke depan.

Namun sejauh ini, Misbah Hasan menilai, meski peta kebijakan pemerintah di soal ekonomi hijau sudah cukup baik di tingkat perencanaan, belum ada potret detail pada sisi sektoral sekaligus belum didorong oleh anggaran yang memadai.

“Kami ingin mendorong agar RAPBN 2022 berpihak pada ekonomi hijau. Sekaranglah momentum yang sangat krusial untuk menyusun APBN yang biasanya ditetapkan November nanti agar lebih pro terhadap pemulihan ekonomi hijau.” Kata Misbah Hasan. [dmr]

Topik: Ekonomi BerkelanjutanGreen EconomyKoalisi Generasi HijauRAPBN 2022
Ananta Damarjati

Ananta Damarjati

Warga negara Indonesia, tinggal di Jakarta

POS LAINNYA

Mengenal Polusi Cahaya dan Cara Mengatasinya
Lingkungan

Mengenal Polusi Cahaya dan Cara Mengatasinya

3 Juni 2023
Dana Penghapusan Hutang AS
Lingkungan

Maraknya Dana Kejahatan Lingkungan, Dana Penghapusan Hutang AS untuk Konservasi Hutan Tropis Digugat

30 Mei 2023
Langkah Mengurangi Pemanasan Global Melalui Transportasi Umum
Lingkungan

Badan Energi Internasional Sebut Mobil Listrik Tak Bakal Menyelamatkan Iklim, Lho Kok Bisa?

20 Mei 2023
gerakan kolektif
Lingkungan

Didik Rachbini: Perlu Gerakan Individual dan Kolektif Atasi Krisis Lingkungan

19 Mei 2023
karhutla
Lingkungan

Musim Kemarau Tiba, Pemerintah Perlu Waspada Ancaman Karhutla

17 Mei 2023
Ancaman Krisis Air, Perubahan Iklim Bukan Akar Masalah
Lingkungan

Ancaman Krisis Air, Perubahan Iklim Bukan Akar Masalah

16 Mei 2023
Lainnya
Selanjutnya
Berpuasa Bikin Gemuk atau Kurus Ya?

Berpuasa Bikin Gemuk atau Kurus Ya?

Meski Pandemi, Simpanan di Bank Umum Meningkat

Meski Pandemi, Simpanan di Bank Umum Meningkat

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Keliru, Anggapan Transportasi Daring Buka Lapangan Kerja Baru
Sorotan Redaksi

Getirnya Perjuangan Driver Ojol

:: Anatasia Wahyudi
4 Juni 2023

Pemerintah perlu tegas dalam memberlakukan aturan agar driver ojol terlindungi. BARISAN.CO - Kesuksesan aplikasi ojol (ojek online) tak diiringi dengan...

Selengkapnya
tidak kenal pancasila

Budhy Munawar Rachman: Generasi Milenial dan Gen Z Tidak Kenal Baik Pancasila

4 Juni 2023
Memanggil Pulang

Memanggil Pulang yang Bernama Kesejahteraan – Cerpen Langit Biru Asmaradhana

4 Juni 2023
lembaran cinta

Lembaran Cinta

4 Juni 2023
pendengar

Pendengar Pertama

4 Juni 2023
Tazkiyatun Nafs

Tazkiyatun Nafs Menurut Al-Quran, Berikut Pandangan Ustadz Adi Hidayat

4 Juni 2023
LRT Bali

Menghitung Untung Rugi Bikin LRT di Pulau Bali

3 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Keliru, Anggapan Transportasi Daring Buka Lapangan Kerja Baru
Sorotan Redaksi

Getirnya Perjuangan Driver Ojol

:: Anatasia Wahyudi
4 Juni 2023

Pemerintah perlu tegas dalam memberlakukan aturan agar driver ojol terlindungi. BARISAN.CO - Kesuksesan aplikasi ojol (ojek online) tak diiringi dengan...

Selengkapnya
Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?

Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?

3 Juni 2023
Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

3 Juni 2023
Hutan atau Emas?

Hutan atau Emas?

3 Juni 2023
Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

2 Juni 2023
korupsi dan ideologi

Korupsi dan Rontoknya Ideologi

1 Juni 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang