Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Laki-Laki Lebih Berpotensi Berselingkuh, Benarkah?

Redaksi
×

Laki-Laki Lebih Berpotensi Berselingkuh, Benarkah?

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Dalam berbagai tayangan baik film maupun drama, kita sering kali disajikan oleh gambaran bahwa laki-laki lebih besar kemungkinannya berselingkuh. Bahkan sebuah drama Indonesia Layangan Putus yang diperankan oleh Reza Rahardian pun demikian.

Namun begitu, kita seharusnya berpikir lebih terbuka menilik data dan fakta serta tidak menitikberatkan sebuah permasalahan hanya dengan sesuatu yang belum teruji keabsahannya. Memang, pada tahun 2018 berdasarkan General Sosial Survey menunjukkan bahwa 20 persen laki-laki menikah dan 13 persen perempuan menikah pernah tidur dengan orang lain selain pasangannya. Namun begitu, mengutip Fatherly, data itu belum tentu akurat.

Sebab menurut Dr. Tammy Nelson, terapis pasangan serta penulis When Yo’re The One Who Cheats, ada alasan mencurigai perempuan tidak hanya lebih sering selingkuh, tetapi juga lebih intens melakukannya.

“Kami tidak tahu apakah rerata lebih banyak laki-laki atau perempuan yang ketahuan selingkuh. Tapi, masuk akal kalau perempuan lebih pandai menyembunyikan perselingkunhannya,” kata Tammy.

Menurut Tammy, secara tradisional, perempuan menghadapi hukuman yang lebih berat akibat berselingkuh. Tammy menyebut mereka akan kehilangan dukungan finansial, kehilangan hak asuh anak-anaknya, dan di beberapa negara bahkan taruhannya nyawa.

Laki-laki selingkuh cenderung karena kecurangan kasual dan oportunistik yang berperan besar di balik alasan mereka tertangkap basah. Bagi sebagian laki-laki, perselingkuhan adalah bukti kecerobohan, namun juga tanda hasrat mereka. Sedangkan bagi perempuan, perselingkuhan kemungkinan bukti rencana yang jauh lebih matang untuk memenuhi kebutuhan yang ingin dirasakannya.

Kekerasan dalam hubungan intim yang dialami oleh satu dari tiga perempuan sering kali memicu perselingkuhan. Terapis seks Candice-Sooper-Lovett sepakat dengan pendapat Tammy bahwa perempuan agak mampu bersikap adaptif untuk menyembunyikan perselingkuhannya. Sebab, Candice meniai banyak perempuan yang enggan rahasianya itu terungkap karena laki-laki cenderung lebih tidak dapat menerima kenyataan tersebut. Sehingga, mereka memilih untuk menutupnya rapat-rapat.

Salah satu survei online dari blog akademik Truth About Deception per 3 Januari 2022 mengungkapkan dari perempuan lebih cenderung memiliki perselingkuhan emosional (90,9 persen) daripada laki-laki (77,2 persen). Akan tetapi, laki-laki lebih banyak memiliki hubungan cinta satu malam ( 71,9 persen) ketimbang perempuan (53,1 persen).

Namun begitu, meski laki-laki lebih mungkin melakukan hubungan satu malam sebenarnya mereka justru tidak begitu bosan kehidupan dengan kehidupan seks dengan pasangannya (26 persen) daripada perempuan (34,6 persen).

Akan tetapi, Tammy menilai survei itu belum juga sesuai dengan kaidah ilmiah. Sebab baginya, laki-laki justru lebih baik dalam membagi urusannya daripada perempuan.

Sebenarnya gender juga kurang ideal untuk menarik kesimpulan dalam mencari permasalah dalam perselingkuhan. Baik Tammy atau Candice penyebab kebanyakan orang ketahuan berselingkuh adalah memang hal itu ingin diketahui secara sadar atau dari bawah alam sadar mereka.

Karena Nelson menegaskan bahwa mereka yang tidak ingin ketahuan justru akan mengambil tindakan agar perselingkuhannya tidak terungkap. Contohnya saja dengan memiliki ponsel lain atau mengganti nama kontak selingkuhan di ponsel.

Begitu juga memberi tahu selingkuhannya untuk tidak menghubunginya saat berada di rumah. Upaya-upaya itu dapat dilakukan untuk menutupi kerahasiaan yang ingin ditutup rapat-rapat. [rif]