Scroll untuk baca artikel
Blog

Beno Siang Pamungkas: Semua Orang adalah Penyair

Redaksi
×

Beno Siang Pamungkas: Semua Orang adalah Penyair

Sebarkan artikel ini

Kelas Menulis Puisi bersama Beno Siang Pamungkas dengan tema Pada Dasarnya Semua Orang adalah Penyair

BARISAN.CO – Kelas Menulis Puisi bersama Beno Siang Pamungkas dengan tema Pada Dasarnya Semua Orang adalah Penyair di De Warisan Art & Curio, Kota Lama Semarang, Senin (31/10/2022) malam.

Beno Siang Pamungkas dalam Facebooknya menuliskan bahagia sekali semalam di De Warisan Kawasan Kota Lama bisa merayakan puisi dengan sejumlah teman lama dan kawan baru.

“Meskipun bernama “kelas” sebenarnya yang kami lakukan adalah sebuah srawung yang memungkinkan terjadinya arus bolak balik sehingga terjadilah proses interaksi di mana semua yang hadir menjadi setara dan saling belajar, termasuk saya, minimal belajar untuk jatuh cinta, patah hati serta jatuh cinta lagi kepada puisi,” imbuhnya.

Lebih lanjut Beno menuliskan dengan segala keterbatasan saya (suara serak, wawasan sastra dan waktu yang cekak), kami berhasil menyelesaikan satu moment kecil, masing-masing berhasil menghadirkan satu “sketsa” puisi spontan tentang Gereja Blenduk dalam waktu 10 menit.

Inilah hasil puisi dalam Kelas Menulis Puisi

GEREJA BLENDUK
Karya: Agus Budi Santoso

Malam senyap berpendar lampu jalanan
Kota Lamaku yang semakin tua dan menor
Jadi saksi perjalanan sejarah yang lelah
Tempat tumpahkan semua keluh kesah
Tentang ambisi yang tersia-sia
Itu tak berarti apa apa.

TERSESAT DI GEREJA BLENDUK
Karya: Sueb Andy

Tersesat di Gereja Blenduk
Pintu terbuka
Kunci dan gembok mangkrak.
Tak ada penanda,
Hanya tembok yang tengkurap.
Jalan di seberang menjadi setapak
Debu menyeretku mendekat
Ternyata di sini saling merapat.

KOTA LAMA
Karya: Apit Yulianto

Sekumpulan gedung-gedung tua
Gereja Blenduk salah satunya
Saksi bisu berjuta peristiwa
Perlu dikenang selamanya.

Kelas Menulis Puisi bersama penyair Beno Siang Pamungkas merupakan bagian acara bertajuk “La Tasuari.” Juga rangkaian acara Pameran Tunggal Nasirun yang bertemakan Mencari Jati Diri.

Dikutip dari Kasatmata, perlu diketahui bahwsanya, Beno Siang Pamungkas lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, tahun 1968. Ia merupakan sastrawan Indonesia yang tidak hanya menulis puisi, tapi juga menulis cerita pendek (cerpen).

Sosok dibalik revitalissi Sastra Pedalaman ini menekuni dunia jurnalistik, menjadi wartawan dibeberapa media di Jawa Tengah.

Adapun karya Beno Siang Pamungkas, diantaranya Sajak Sampah Gerinda Baja dan Ensiklopedia Kesedihan. Selain itu bersama Timur Sinar Suprabana menerbitkan kumpulan puisi berjudu Gobang dan Menyelam Dalam.

Tidak hanya dibidang sastra, ia juga terlibat menekuni teater. Bahkan saat ini tercatat sebagai Santri Bajingan (Bar Ngaji Mangan). [Luk]