Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Berkaca dari AS, Apa Kerugian Wacana Student Loan Kembali Hangat Diperbincangkan?

Redaksi
×

Berkaca dari AS, Apa Kerugian Wacana Student Loan Kembali Hangat Diperbincangkan?

Sebarkan artikel ini

Kerugian Student Loan

Student Loan memang memberikan kemungkinan untuk membayar biaya kuliah dan mendapat pekerjaan yang mapan setelah lulus sarjana. Namun, kenyataannya berdasarkan data BPS per Februari 2021, sarjana yang menganggur mencapai 1 juta orang.

Selain itu, ada berbagai kerugian yang terjadi dari pinjaman mahasiswa. Pertama, di AS, peminjam student loan bukan hanya membayar pokok utang, tetapi bunganya.

Di tahun 2018, kisaran bunga untuk pinjaman mahasiswa federal di sana berkisar 4,45 hingga 7 persen dan untuk pinjaman mahasiswa swasta mulai dari 11 hingga 15 persen.

Kedua, setelah lulus, mungkin Anda bermimpi untuk mendapatkan pekerjaan impian dengan berbagai tunjangan yang menggiurkan. Sayangnya, Anda mungkin mengalami kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai. Itu berarti semakin lama menganggur, semakin lama juga Anda untuk melunasi utang tersebut.

Ketiga, melunasi pinjaman mahasiswa berarti menunda tujuan hidup lainnya. Dengan membayar tiap bulan tagihan itu, berarti si peminjam harus mengencangkan ikat pinggang.

Umpamanya gaji Anda Rp 8.000.000 sedangkan tiap bulan cicilan pembayaran pinjaman mahasiswa sebesar Rp 3.000.000. Artinya, si peminjam punya sisa uang Rp 5.000.000. Dan, sisa uang tersebut harus cukup untuk membayar kebutuhan bulanan serta angsuran lainnya.

Seharusnya, bisa bersenang-senang atau menabung dengan uang 3 juta yang dibayarkan untuk pinjaman mahasiswa, tetapi si pemonjam harus menghela nafas hingga utang tersebut lunas.

Keempat, saat keadaan sulit di situasi pandemi. Anda mungkin akan lebih kesulitan untuk membayarkan pinjaman mahasiswa itu. Di AS, ada pelepasan dan pengampunan pinjaman mahasiswa, namun penerapannya belum tentu bisa terjadi di tanah air.

Kelima, gagal membayar berarti mengurangi nilai kredit. Dengan nilai kredit yang buruk, maka Anda akan kesulitan untuk mendapatkan pinjaman untuk mobil hingga hipotek bahkan bisa saja membuat Anda kehilangan pekerjaan.

Pada dasarnya, memang tidak salah konsep pinjaman mahasiswa. Namun, jika memang bisa membayar biaya kuliah mandiri, kenapa harus berutang? Begitu juga tidak ada jaminan kehidupan manusia di masa depan sehingga perlu memastikan bahwa Anda mampu untuk membayar cicilan utang tersebut agar tidak merugikan diri sendiri. [rif]