“Sistemnya mahal banget sekitar hampir Rp400-900 ribuan, tergantung pilihan kita untuk buat CV. Di sinilah ideku, aku manfaatkan peluang sistem ini untuk customer, dengan catatan redaksi yang diberikan, aku modifikasi juga sesuai dengan pekerjaan mereka karena setiap perusahaan/instansi pasti ada perbedaan dari yang mereka kerjakan,” jelasnya.
Ada segelintir orang yang menganggap, menggunakan jasa ini hanya buang-buang uang. Terutama, banyak aplikasi atau situs yang menawarkan pembuatan CV secara cuma-cuma.
Atas anggapan itu, Silmi berpendapat, ada perbedaan dari yang gratisan dengan jasa yang ditawarkan olehnya ini.
“Ibaratnya, orang mau memberikan benefit pasti ada harganya. Ternyata, link-link itu pun harus punya CV-nya dulu untuk diunggah, nah, kan ujung-ujungnya harus punya CV, sementara yang ga punya CV bingung apa yang mau diunggah,” jelasnya.
Selain itu, Silmi menjelaskan, sistem yang dia gunakan sudah all in, ada ATS checker-nya, bisa diedit kapan pun, desainnya bisa pilih sendiri, dan banyak benefit yang didapatkan.
“Dengan sistem ini memudahkan kita untuk membuat CV dan customer bisa kita bantu untuk dibuatkan redaksi-redaksinya,” urainya.
Saat disinggung penghasilan, Silmi menuturkan pendapatannya tidak besar.
“Mungkin seminggu hanya sekitar Rp500 ribuan, tapi kalau konsisten tiap hari open order. Makanya, kalau malas, ga bisa balik modal,” celotehnya.
Namun begitu, dia merasa pekerjaan yang dia jalani saat ini sebagai hobi. Sehingga, dia tidak terlalu memusingkan penghasilannya asal cukup, mumpung masih single, katanya.
Silmi menambahkan, muncul perasaan senang saat menjalankan usahanya, khususnya, saat ada customer yang mendapatkan pekerjaan karena terbantu dengan jasa pembuatan CV yang dia tawarkan tersebut.
“Dan, semua customer gak aku tinggalin gitu aja, aku ajarin juga cara lamar kerja di jobportal sampai bikin redaksi di body email. Salah satu customer ku dapat job promotion di restoran Bali katanya, dia lihat prospek kerjanya juga dari CV-nya in English karena Bali kan banyak turisnya, jadi Bahasa Inggris diperlukan,” ungkapnya.
