SDM keamanan siber harus memiliki kompetensi untuk mendeteksi kerentanan sistem, mengatasi serangan siber, melakukan investigasi insiden dan mengamankan infrastruktur informasi vital
BARISAN.CO – Pusat Pengembangan SDM Keamanan Siber dan Sandi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan pelatihan Born to Defense, agar SDM keamanan siber mampu menghadapi ancaman dan serangan siber.
Program pelatihan keamanan siber ini diikuti oleh 49 peserta dari berbagai instansi pemerintah dan sektor infrastruktur informasi vital (IIV).
Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dalam paparannya mengatakan, pelatihan Born to Defense bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan bagi SDM keamanan siber dan sandi nasional agar memiliki kompetensi untuk mendeteksi kerentanan sistem, mengatasi serangan siber, melakukan investigasi insiden dan mengamankan infrastruktur informasi vital.
“SDM keamanan siber kedepannya harus memiliki kompetensi yang diharapkan sesuai dengan peta okupasi bidang keamanan siber dalam upaya menghadapi ancaman dan serangan siber”, ujar Hinsa di Solo Techno Park, Kota Solo, Jawa Tengah, dalam ketangan tertulisnya kepada barisanco, Sabtu (11/6/2022).
Menurut Hinsa, infrastruktur informasi vital adalah sistem elektronik yang memanfaatkan teknologi informasi dan atau teknologi operasional, baik berdiri sendiri maupun saling bergantung dengan sistem elektronik lainnya.
“Dalam menunjang sektor strategis, yang jika terjadi gangguan, kerusakan, dan/atau kehancuran pada infrastruktur dimaksud berdampak serius terhadap kepentingan umum, pelayanan publik, pertahanan dan keamanan, atau perekonomian nasional,” lanjutnya.
Hinsa juga menjelaskan, sesuai amanat Perpres Nomor 82 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Infrastruktur Informasi vital, interdependensi sektor IIV terdiri dari beberapa sektor meliputi, administrasi pemerintahan, energi dan sumber daya mineral, transportasi, keuangan, kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, pangan, dan pertahanan.
Sementara itu, Kapusbang SDM BSSN Dame Ria Munthe menyebut, BSSN berkomitmen membangun keamanan dan ketahanan siber nasional melalui berbagai program kegiatan dan layanan.
“BSSN telah memberikan layanan penilaian risiko dan identifikasi kerentanan serta audit keamanan TIK, yakni mengembangkan dan mengoordinasikan kerangka kerja perlindungan Infrastruktur Informasi Vital, memberikan layanan capacity building, sosialisasi security awareness, dan literasi keamanan siber, mengorganisasi dan melaksanakan latihan bersama untuk menguji prosedur dan kesiapsiagaan para pemangku kepentingan khususnya dalam sektor Infrastruktur Informasi Vital (IIV),” ungkap Dame Ria Munthe dikutip dari akun Instagram @bssn_ri.
Dame Ria Munthe mengajak segenap pihak untuk turut berperan secara aktif mengoptimalkan pengamanan siber di tanah air, memberikan dukungan dari seluruh sektor, dimana unsur Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota juga dituntut turut berperan di dalamnya. [rif]