Kenaikan inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,78% dengan IHK sebesar 119,97%.
BARISAN.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada januari 2023 terjadi inflasi sebesar 0,34, sedangkan secara tahunan atau year on year (YOY) sebesar 5,28% dan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,98, Rabu (1/2/2023).
Menurut BPS, kenaikan inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,78% dengan IHK sebesar 119,97%. Sementara, terendah terjadi di Sorong sebesar 3.23 persen dengan IHK 112,02%.
BPS menyebut naiknya inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,82 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,07 persen.
Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,62 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,28 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,04 persen; kelompok transportasi sebesar 13,91 persen.
Kemudian dari kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,87 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,80 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,46 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,15 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.
Tingkat inflasi YOY Januari 2023 sebesar 0,34 persen dan tingkat inflasi year to date (YTD) Januari 2023 sebesar 0,34 persen. Sedangkan tingakat YOY komponen inti Januari 2023 sebesar inflasi YOY sebesar 3,27 persen, inflasi MTM sebesar 0,33 persen, dan inflasi YTD sebesar 0,33 persen.
Inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Inflasi menunjukkan bahwa nilai uang relatif menurun dan daya beli masyarakat melemah.
Inflasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kenaikan harga bahan baku, peningkatan biaya tenaga kerja, dan peningkatan permintaan barang dan jasa. Bank sentral sering menggunakan tingkat suku bunga sebagai alat untuk mengendalikan inflasi dan mempertahankan stabilitas harga. [Luk]