Scroll untuk baca artikel
Analisis Awalil Rizky

Catatan Atas Turunnya Tingkat Pengangguran (Bagian Dua)

Redaksi
×

Catatan Atas Turunnya Tingkat Pengangguran (Bagian Dua)

Sebarkan artikel ini

JUMLAH pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka memang menurun pada Februari 2022 dibanding setahun sebelumnya. Namun kondisi umum ketenagakerjaan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) hanya memperlihatkan sedikit perbaikan. Belum cukup memberi indikasi kondisi yang pulih seperti sebelum pandemi.

Apalagi jika arti pulih memperhitungkan kompensasi atas kehilangan kesempatan (oppurtunity loss) akibat resesi ekonomi yang dialami. Misalnya terkait rata-rata penurunan tingkat pengangguran sebelum pandemi, serta rata-rata kenaikan penduduk yang bekerja.

BPS dalam rilisnya mengakui dampak pandemi terhadap kondisi penduduk usia kerja masih dialami. Jumlahnya memang berkurang, namun masih cukup besar. Jumlah penduduk usia kerja terdampak pandemi pada Februari 2021 dibanding Februari 2020 sebesar 19,10 juta orang. Sedangkan yang dianggap masih terdampak pada Februari 2022 dibanding dua tahun sebelumnya itu masih sebanyak 11,53 juta orang. Artinya belum kembali pada kondisi semula.

Dampak terbesar berupa pengurangan jam kerja karena pandemi covid-19. BPS mencatat sebanyak 15,72 juta orang pada Februari 2021. Dan masih sebanyak 9,44 juta orang pada Februari 2022.

Sejalan dengan itu, mereka yang termasuk bekerja tidak penuh atau di bawah jam kerja normal (35 jam per minggu) masih bertambah. Dari 40,21 juta orang (Februari 2020) menjadi 46,92 juta orang (Februari 2021). Dan masih bertambah menjadi 47,19 juta orang pada Februari 2022.

Pada tulisan bagian satu telah disampaikan beberapa catatan kritis yang “mengurangi” nilai positif dari turunnya tingkat pengangguran pada Februari 2022. Antara lain sektor pertanian yang menyerap makin banyak pekerja, sedangkan sektor industri pengolahan belum kembali ke tingkat penyerapan semula. Bisa dikatakan bahwa sektor pertanian menjadi penyangga. Padahal, tidak diimbangi oleh peningkatan kontribusi pada Produk Domestik Bruto yang setara.

Telah dijelaskan yang meningkat signifikan adalah pekerja dengan status pekerja keluarga/tak dibayar, yang sehari-hari tampak serupa dengan pengangguran. Dan pekerja berstatus berusaha sendiri, yang pada umumnya pengusaha berskala mikro yang masih bertambah. Serta pekerja bebas di pertanian, yang pada umumnya merupakan buruh tani.

Bertambahnya mereka yang bekerja namun kebanyakan sebagai pekerja informal terkonfirmasi dari data perkembangan pekerja yang berstatus buruh/karyawan/pegawai. Jumlah kelompok ini yang tergolong pekerja formal terkena dampak pandemi yang cukup besar. Dari sebanyak 52,88 juta orang (Februari 2020) turun menjadi 48,52 juta orang (Februari 2021), dan hanya bertambah menjadi 49,80 juta orang (Februari 2022).

Secara persentase dari total pekerja, kondisinya mencerminkan penurunan yang lebih signifikan. Dari 39,68% (Februari 2020) turun menjadi 37,02% (Februari 2021), dan masih turun menjadi 36,72% (Februari 2022).   

Catatan lain berkaitan dengan data pekerja menurut tingkat pendidikan. Pekerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah sebanyak 53,03 juta orang pada Februari 2022. Bertambah sangat signifikan dari 49,03 juta orang pada Februari 2021. Dan telah lebih banyak dari Februari 2020 yang sebesar 52,03 juta orang.

Penambahan jumlah pekerja pada Februari 2022 dibanding dua tahun sebelumnya (Februari 2020) atau sebelum terdampak pandemi memang terjadi pada berbagai tingkat pendidikan rendah dan menengah. Yaitu: SD ke Bawah, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Penurunan jumlah pekerja dalam kurun waktu serupa justeru terjadi pada tingkat Diploma (I-III) dan tingkat Universitas (D-IV, S1, S2, dan S3). Jumlah pekerja berpendidikan tingkat Diploma sebagai berikut: 3,73 juta orang (Februari 2020), 3,59 juta orang (Februari 2021), dan 3,63 juta orang (Februari 2022). Sedangkan tingkat universitas sebagai berikut: 13,64 juta orang (Februari 2020), 13,34 juta orang (Februari 2021), dan 13,46 juta orang (Februari 2022).