Scroll untuk baca artikel
Katanya VS Faktanya

Cek Fakta: Benarkah Ponsel 5G Membunuh Koloni Lebah?

Redaksi
×

Cek Fakta: Benarkah Ponsel 5G Membunuh Koloni Lebah?

Sebarkan artikel ini

Sebuah cuitan dari akun @Watsa_1982 menyebut ponsel 5G membunuh koloni lebah. Benarkah demikian? Mari cek faktanya.

BARISAN.CO – Sebuah cuitan dari akun @Watsa_1982 menyebut, peneliti dari berbagai negara bereksperimen menempatkan ponsel berteknologi 5G di sarang lebah. Disebut, itu akan membunuh koloni lebah.

https://twitter.com/Watsa_1982/status/1516794873860739088?t=DYDnFfzY-lSS_cm6O-Bwuw&s=03

Kehadiran teknologi 5G seharusnya bisa membuat jaringan selular menjadi super cepat. Namun, ketakutan dan teori konspirasi terhadap radiasi ponsel sudah meluas termasuk dari teknologi 5G ini.

Namun, benarkah demikian? Mari kita cek faktanya.

Mengutip The Star, transmisi medan elektromagnetik frekuensi tinggi telah terbukti secara ilmiah memiliki efek pemanasan terhadap organisme hidup dalam jangkauan mereka. Akan tetapi, tidak ada bukti bahwa efek berbahaya jika radiasi di bawah batas ditetapkan untuk itu.

Bahkan, dalam cuitan tersebut, disebutkan peneliti Jerman melakukan eksperimen yang sama. Namun, hal berbeda justru disampaikan oleh pihak Jerman.

Menurut Kantor Federal Jerman untuk Perlindungan Radiasi (BfS), intensitas medan yang berasal dari pemancar tidak cukup menyebabkan pemanasan makhluk hidup yang efektif secara biologis.

Para ahli BfS telah meneliti lusinan penelitian berbeda tentang bahaya radiasi ponsel. Kesimpulannya adalah studi tentang lebah dan komunikasi seluler tidak cukup memenuhi persyaratan ilmiah.

Misalnya, dalam sebuah penelitian di India, ponsel dilekatkan pada sarang lebah. Serangga itu kemudian ditemukan memiliki persediaan makanan yang lebih rendah dan memiliki orientasi kurang baik daripada yang tidak terpapar radiasi.

Namun, para peneliti BfS menunjukkan, hanya empat sarang lebah yang diperiksa dalam penelitian ini, dan kemungkinan itu diakibatkan oleh faktor merugikan, seperti penyakit, parasit, dan pestisida yang tidak diperhitungkan.

Jaringan Uni Eropa, Eklipse pada Januari 2018 juga bertukar informasi tentang keanekaragaman hayati dan ekosistem. Dalam konferensi online tentang efek medan listrik, magnet, dan elektromagnetik pada makhluk hidup disimpulkan, mayoritas studi eksperimental dan lapangan tidak memenuhi standar ilmiah. Pengukuran tidak dapat direproduksi dan kondisi pengujian tidak realistis atau tidak memadai.

Kritikus transmisi ponsel mengutip peternak lebah dan peneliti yang mengklaim telah mengamati lebah menjadi lemah setelah terkena radiasi ponsel 5G sehingga bisa menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan parasit, seperti tungau Varroa. Hal ini pada akhirnya menyebabkan runtuhnya koloni lebah.

Tetapi, ahli BfS tidak memercayainya begitu saja. Mereka menunjukkan di kota-kota besar, terutama yang dilengkapi dengan komunikasi seluler, lebah semakin menyebar dan berkembang lebih baik daripada di daerah dengan pertanian intensif. Bukti saat ini menunjukkan, penurunan populasi lebah lebih mungkin disebabkan sejumlah faktor, bukan karena radiasi ponsel 5G.

Sehingga, cuitan itu dapat disimpulkan sebagai HOAX. [rif]