BARISAN.CO – Crab mentality atau mentalitas kepiting, istilah yang mulai familiar di telinga khalayak umum. Istilah ini muncul dari observasi polah kepiting dalam ember nelayan.
Di ember yang tidak tertutup, kepiting akan berusaha mencoba keluar ember. Namun, bukannya membantu, kepiting lain justru akan menggagalkan usaha itu dengan menjatuhkannya. Padahal, semua kepiting yang ada di dalam ember tersebut tengah berusaha membebaskan diri.
Kepiting-kepiting yang gagal meloloskan diri dari ember, lama-lama akan bergerak melambat, dan terjebak di dalam ember seterusnya. Dari sinilah, mentalitas kepiting kemudian menjadi istilah yang menggambarkan seseorang dengan paradigma berpikir yang sempit dan egois.
Secara ilmiah, mentalitas kepiting didefinisikan sebagai watak seseorang yang berusaha menghalang-halangi orang lain untuk lebih baik darinya, disadur dari jurnal “The Crabs in a Bucket Mentality in Healthcare Personnel: A Phenomenological Study“.
Mentalitas kepiting dapat dialami siapa saja. Biasanya, mentalitas itu tampak dari kebiasaan orang tersebut, seperti suka meremehkan kemampuan orang lain, memanipulasi, dan mengkambinghitamkan orang lain.
Apesnya, siapapun juga dapat terjebak di dalam ember kepiting. Tapi, jangan khawatir. Berikut, dilansir dari mebestlife.co.uk, tips untuk meloloskan diri dari gangguan orang-orang dengan mentalitas kepiting :
Berpikir Positif dan Yakin dengan Kemampuan Diri Sendiri
Selalu optimis dan yakin dengan kemampuan diri sendiri adalah kunci untuk menjadi pribadi yang tangguh, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal eksternal. Bangunlah visi yang jelas ke depan, dan motivasilah diri sendiri untuk mau terus berkembang. Jangan malah kita menjadi “kepiting” bagi potensi diri kita sendiri.
Move On
Setiap insan tak luput dari kesalahan. Itu hal yang wajar dan manusiawi. Anggap saja itu sebagai proses belajar agar kita tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
Oleh karena itu, jangan larut dalam penyesalan terlalu lama. Lekas beranjak dan berbenah, selagi masih ada kesempatan. Jangan biarkan kesalahan membuang kita ke ember kepiting lagi. Lekaslah, move on!
Bentuklah Circle Pertemanan yang Positif
Kita mempunyai kendali atas diri kita sendiri untuk bergaul dengan siapapun. Termasuk dalam memilih teman, jauhilah teman-teman yang bermental kepiting. Bangunlah circle pertemanan yang mendukung untuk berkembang.
Memang, mentalitas kepiting timbul karena sifat egois. Tapi, pada sisi lain, ada hal baik yang bisa kita lihat, yakni jiwa kompetitif.
Umumnya, orang bermental kepiting memiliki jiwa kompetitif yang tinggi dan tidak mudah menyerah dalam berkompetisi.
Namun, lebih baik dari itu, jangan menjadi kepiting yang mengganggu kepiting yang lain. Jadilah kepiting yang membantu kepiting lain agar bisa membebaskan diri dari ember nelayan. [rif]