Scroll untuk baca artikel
Blog

Daripada – Cerpen Edhie Prayitno Ige

Redaksi
×

Daripada – Cerpen Edhie Prayitno Ige

Sebarkan artikel ini

MESKIPUN sudah bergabung puluhan tahun dengan Partai Kornet, Olet merasa dirinya tak ada yang berubah. Lidahnya tetap tajam menyuarakan kecemasan masyarakat. Itulah sebabnya ketika diajukan menjadi caleg, Olet terpilih dengan suara terbanyak tanpa mengeluarkan beaya kampanye. Ia “hanya” keluar beberapa ratus juta rupiah saja, untuk mengisi kas partai agar terjamin masuk daftar caleg.

Kini ia sudah sepuluh tahun menjadi anggota DPRD Kota. Ia tetap tak berubah. Ia masih Olet yang dikenal pemilihnya sama seperti saat belum menjadi anggota DPRD.

Menjelang habis masa jabatannya periode kedua, belakangan Olet merasa gelisah. Bukan khawatir tak dicalonkan atau tak jadi anggota DPRD lagi. Ia gelisah karena lidahnya mulai berulah.

Olet selalu menggunakan kata “daripada” tidak pada tempatnya. Mungkin itu satu-satunya perubahan yang kasat mata.

Olet ingat persis, kata itu terucap pertama kalinya ketika mengetahui tokoh partainya menghendaki agar putra sulungnya menjadi Wali Kota.

“Saya tidak keberatan dengan pencalonan daripada mas Kahlil. Bagi saya yang penting kepentingan daripada warga kota bisa diakomodir,” kata Olet saat menjawab pertanyaan media.

Olet tidak tahu, kapan kosa kata daripada itu menyelundup dan mendikte mulutnya. Otaknya jelas tak pernah memberi perintah mengucapkan kosa kata daripada. Tapi mulutnya sangat sulit dikontrol.

“Bajindul. Aku kok jadi kayak pejabat-pejabat partai. Asu tenan lidahku ini,” kata Olet kepada Lucap, istrinya.

“Apa yang salah? Bukannya kamu memang sekarang sudah jadi pejabat partai?” kata Lucap.

Lucap ingin menjadi seorang istri yang bercitra mendukung suaminya dalam kondisi apapun. Itulah sebabnya ia menyampaikan hal itu.

Selain anggota DPRD, Olet memang menjabat sebagai sekretaris Partai Kornet tingkat kota. Awalnya ia menolak jabatan itu, ia malu dan tak ingin dianggap kemaruk jabatan sehingga semua dipegang.

Oleh para kader, ia sudah dipanggil pak sekretaris, meskipun SK pengangkatan sebagai sekretaris belum diterima. Namun bisik-bisik di internal Partai Kornet memastikan ia akan menjadi sekretaris.