Orang tua perlu mengedukasi anak sebagai antisipasi kasus penculikan yang sedang marak.
BARISAN.CO – Banyaknya kasus penculikan anak adalah masalah serius yang terjadi di seluruh dunia dan memengaruhi ribuan keluarga setiap tahun. Ini menunjukkan lingkungan di sekitar kita belum benar-benar aman menunjang kemerdekaan anak.
Terhitung, sepanjang tahun lalu, ada 28 laporan yang masuk ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) soal kasus ini.
Namun, serentetan kasus yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan mengindikasikan bahwa kasus-kasus penculikan sebenarnya lebih banyak daripada yang terlaporkan.
Ada beragam alasan mengapa pihak keluarga tidak segera melapor tatkala anak hilang. Umumnya, keluarga menganggap anak hanya pergi bermain dan akan segera kembali.
Nahas, beberapa kejadian akibat keluarga tak melakukan pencarian berakhir pada kemalangan. Ada anak yang ditemukan penuh luka fisik, ada yang meninggal, ada yang selamat tapi traumatik seumur hidup.
Untuk itu, penting bagi orang tua mengerti dan memiliki kepekaan lingkungan yang ekstra.
Adalah kewajiban pula bagi orang tua untuk menanamkan edukasi kepada anak secara terbuka dan jujur, bahwa, penculikan terhadap mereka merupakan soal serius yang harus diketahui.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mendidik anak agar terhindar dari ancaman bahaya penculikan.
Berikan contoh situasi
Orang tua perlu memberi contoh situasi di mana anak mungkin menjadi target penculikan. Misalnya, saat anak berpergian sendiri atau saat ia menjawab panggilan atau pesan dari orang yang tidak dikenal.
Dalam beberapa kasus, anak juga diculik orang yang dikenalnya seperti keluarga, tetangga, atau teman. Dalam konteks ini, ajarkan anak untuk tidak mudah percaya dan tidak terjebak dengan iming-iming ataupun hadiah.
Tanamkan kepada mereka sikap waspada terhadap siapapun orang yang baru ditemui maupun orang yang lama dikenal.
Ajarkan cara berperilaku aman
Berikan petunjuk tentang bagaimana anak dapat berperilaku dengan aman, seperti selalu berkomunikasi dengan orang tua, tidak pernah bertemu dengan orang yang tidak dikenal, dan selalu mempertahankan jarak aman saat berpergian sendiri.
Jika anak terpaksa harus bepergian sendiri, orang tua dapat pula mengembangkan sistem pemantauan seperti GPS pada telepon seluler.
Orang tua bisa juga memantau aktivitas anak melalui media sosial. Dalam beberapa kasus terakhir, mulai banyak pelaku memanfaatkan medsos untuk mengontak anak dan memancing mereka bertemu.
Latih anak meminta bantuan
Ajarkan anak untuk meminta bantuan dari orang yang dapat dipercayai, seperti orang tua, guru, atau polisi, jika mereka merasa tidak nyaman atau terancam.
Di sisi lain, orang tua juga wajib berkoordinasi dengan sekolah dan lingkungan. Ini penting demi memastikan anak selalu aman dan terlindungi dari ancaman penculikan.
Penculikan anak adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan. Dengan memahami modus dan motif pelaku, dan dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan, kita dapat membantu melindungi anak dari bahaya penculikan. [dmr]