BARISAN.CO – Kaum muda tidak hanya mewakili masa depan, namun mereka adalah salah satu agen perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Mereka memiliki ide, kreativitas, dan energi untuk menjadikan dunia lebih baik.
Kaum muda juga bisa memecah masalah dan berpotensi besar dalam menghasilkan perubahan sosial yang positif. Pada rilis yang diterima oleh Barisanco, pemuda dari seluruh dunia yang bergabung dalam organisasi internasional menyerukan solidaritas antargenerasi untuk meminta pertanggungjawaban industri tembakau atas tindakan keberlanjutan yang merugikan umat manusia di planet ini.
“Kami mewakili konstituen global yang berkomitmen untuk melindungi orang dewasa muda, anak-anak, dan masa depan. Karena taktik industri tembakau, sejumlah besar anak muda kecanduan nikotin,” isi rilis tersebut yang diterima redaksi Ahad (14/8/2022).
DItambahkan juga, banyak di antara mereka harus berjuang seumur hidup dengan kesehatan mental dan kesejahteraannya.
“Produk industri tembakau terus menargetkan orang tua kami juga, kami tidak ingin anak lain kehilangan ayah atau ibu karena merokok. Dalam beberapa tahun terakhir saja, kita telah melihat campur tangan industri tembakau dalam epidemi vaping, pemasaran digital yang ditargetkan untuk kaum muda, sponsor/iklan olahraga, eksploitasi pekerja anak yang berkelanjutan, kerusakan lingkungan yang berkelanjutan dari puntung rokok, kegiatan filantropi palsu, akuisisi perusahaan farmasi untuk menutupi kerusakan, dan mempengaruhi pemerintah untuk menghambat tindakan pengendalian tembakau atau membatalkan peraturan/larangan,” tambah rilis tersebut.
Selain itu juga, mereka mengutuk tindakan industri tembakau dan yang mewakili kepentingannya serta menyerukan keadilan.
Mengingat produk tembakau menelan korban 8 juta jiwa dan kerugian ekonomi 1,4 triliun USD setiap tahun, kelompok kaum muda ini menuntut industri tembakau membayar kompensasi. Berikut poin tuntutan kaum muda.
- Mereka yang kecanduan produk tembakau ketagihan saat muda dan rentan. Tindakan industri tembakau telah menyebabkan hilangnya hubungan keluarga/sosial dan dukungan untuk anak-anak. Industri tembakau harus membayar rasa sakit yang berkepanjangan dan penderitaan yang ditimbulkan. Pemuda dan generasi masa depan harus memiliki akses dan jaminan kompensasi.
- Karena generasi mendatang akan mewarisi lingkungan, perusahaan rokok harus membayar reparasi karena telah mencemari lautan kita selama beberapa dekade dengan plastik beracun (puntung rokok).Untuk mencegah bahaya lebih lanjut, pemerintah harus melarang penyaring rokok sebagai satu kesatuan menggunakan plastik. Langkah ini juga akan mengurangi daya tarik rokok.
- Pemerintah harus membuat akses keadilan mudah bagi kaum muda. Akuntabilitas industri tembakau dan tanggung jawab dapat datang dalam bentuk pencabutan izin, kompensasi kerugian, jaminan keuangan untuk kerugian di masa depan, yang dapat dituntut melalui kasus pengadilan, biaya tambahan tembakau, denda, biaya atau pajak, dan lain lain.
Pernyataan kaum muda itu antara lain berasal dari Yayasan Lentera Anak, A Non Smoking Generation, Alianza Juvenil Bienestar & Desarrollo, South African Tobacco-Free Youth Forum, SPARC, dan lainnya.
Aliansi itu juga mendesak pemerintah menyelidiki pengaruh industri tembakau terhadap pembuat kebijakan dan mencegah konflik kepentingan.
“Sponsor perusahaan tembakau, termasuk apa yang disebut CSR industri tembakau. yang sebagian merupakan penyamaran lobi dan taktik pemasaran yang ditujukan untuk kaum muda harus dilarang. Risiko kecanduan pada kaum muda harus menjadi pusat dari setiap keputusan kebijakan pada produk tembakau baru dan yang sedang berkembang. Industri tembakau tidak boleh dibiarkan mengambil untung dari produk-produk tersebut,” lanjutnya.
Pada kesempatan Hari Pemuda Internasional, mereka mencari solidaritas antargenerasi untuk menciptakan Dunia untuk Semua Usia, masa depan yang berkelanjutan tanpa campur tangan industri tembakau. Mereka juga mengutuk industri tembakau yang terus menerus melakukan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada generasi muda dan masa depan.
“Saatnya pemerintah membuat industri tembakau membayar sekarang,” jelas rilis tersebut. [rif]