“Pukul 14.40 Jakarta, Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut,” kata Budi dalam konferensi pers, Sabtu (9/1/2021).
Sebelum hilang kontak, pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.
Di posisi pesawat hilang kontak tersebut, pesawat Sriwijaya Air lainnya dengan rute yang sama, justru memacu ketinggiannya. Misalnya Sriwijaya air SJ184/SJY184 yang terbang pada 9 Januari 2021, pukul 15.41. Pesawat itu memacu terus kecepatan dan mendaki dari 10.000ft hingga melebihi 29.300ft. Namun Sriwijaya Air SJ182/SJY182 berbeda, justru terbang merendah.
Petugas Air Control Tower (ATC), kata Budi, langsung menangkap kejanggalan kondisi pesawat ketika pesawat bergerak di luar jalur. Mereka menghubungi Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya lantaran pesawat hilang beberapa detik kemudian.
Menhub memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh. Sejumlah komponen pesawat ditemukan. Tim SAR juga mendapatkan sejumlah potongan tubuh manusia dalam proses pencarian. Di daratan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memulai proses identifikasi awal. []