Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Dies Natalis Universitas Paramadina, Menko Pmk Muhadjir Effendy: Ikhtiar Hasilkan Manusia Unggul

Redaksi
×

Dies Natalis Universitas Paramadina, Menko Pmk Muhadjir Effendy: Ikhtiar Hasilkan Manusia Unggul

Sebarkan artikel ini

Dies Natalis ke-24 Universitas Paramadina dengan tema Kepemimpinan, Kewirausahaan, & Etika Untuk Indonesia Tangguh.

BARISAN.CO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P mengatakan bahwa kehadiran Universitas Paramadina sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ikhtiar untuk menghasilkan manusia unggul yang dibutuhkan dalam pembangunan dan menjawab kompleksitas tantangan masa depan.

“Kehadiran Universitas Paramadina tidak dapat dilepaskan dari pemikiran dan gagasan Prof. Nurcholish Madjid yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan SDM. Sebagai cendekiawan muslim Prof.  Nurcholis Madjid tidak hanya mengelaborasi isu-isu keislaman, kemodernan dan keIndonesiaan, tapi juga terkait dengan pentingnya sumber daya manusia.” Imbuhnya saat memberikan Orasi Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-24 Universitas Paramadina yang diselenggarakan secara hibrid di Jakarta, (11/1/20212)

Dies Natalis ke-24 Universitas Paramadina  ini bertemakan “Kepemimpinan, Kewirausahaan, & Etika Untuk Indonesia Tangguh”.

Prof Muhadjir menyampaikan elaborasi pemikiran pendiri Universitas Paramadina, Prof. Dr. Nurcholish Madjid mengilustrasikan betapa kita memerlukan hadirnya manusia-manusia unggul, manusia yang terbuka, inklusif, toleran, kreatif, dan inovatif, pro kemajuan, sekaligus memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi.

Dr. (HC), Drs. HM. Jusuf Kalla yang juga merupakan Dewan Pembina Paramadina  dalam orasi ilmiahnya menyatakan pentingnya sumberdaya dan pengelolaan yang berkeadilan.

“Kita mengetahui bahwa bangsa ini sudah 76 tahun dan menghasilkan banyak kemajuan-kemajuan, disamping itu juga banyak yang perlu ditingkatkan dalam bangsa ini diantaranya adalah keadilan,” katanya.

Jusuf Kalla menyampaikan tujuan Universitas Paramadina dan lembaga pendidikan lainnya ialah meningkatkan sumber daya manusia agar kita tidak bergantung dari luar. Kita perlu bekerjasama dengan teknologi yang baik agar keadilan dapat tercapai.

“Keadilan berarti kita semua harus saling menghormati, yang kaya membayar pajak membantu yang kecil yang kecil bekerja baik agar menjadi besar,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D menyatakan Universitas Paramadina sebagai pusat ilmu dan budaya senantiasa berupaya untuk berkontribusi dalam memberikan solusi untuk berbagai tantangan yang sedang dihadapi oleh Bangsa Indonesia.

“Nilai Kepemimpinan, Kewirausahaan, dan Etika menjadi dasar yang menjiwai setiap langkah dari seluruh sivitas akademika Universitas Paramadina. Telah sampainya perjalanan Universitas Paramadina di tahun ke-24 menjadi pencapaian besar yang menunjukkan posisi strategis Universitas Paramadina sebagai penghasil generasi muda Indonesia yang memiliki kedalaman ilmu dan kekuatan akhlak,” terangnya.

Prof Didik menambahkan kami senantiasa berupaya mencapai tujuan besar untuk memperkuat peran universitas dalam mendukung bangsa dan negara dalam upaya pemulihan pasca pandemi melalui sektor pendidikan sekaligus memberikan harapan baru untuk mendorong generasi muda untuk menciptakan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan bahwa Pendidikan sudah seharusnya menjadi jalan yang memerdekakan dari keterlambatan, keterbelakangan dan ketiadaan terlebih bagi perguruan tinggi yang memiliki peran penting dan strategis dalam menjawab masalah bangsa serta meningkatkan daya saing sumberdaya dalam menghadapi era society 5.0.

“Saya sangat mengapresiasi Universitas Paramadina yang sangat dekat dengan saya yang selalu merencanakan dan merumuskan ide-ide besar secara matang dan konsisten sehingga selalu konsisten dan aktual menjawab tantangan generasi baru Indonesia yang memiliki kekuatan dalam kepemimpinan, kewirausahaan, dan memiliki kedalaman akhlakul khalimah,” terang Menparekraf.