Tampaknya harapan keketuaan Indonesia mampu menyelesaikan konflik Myanmar bisa terwujud. Hal itu bisa dilihat dalam acara pembukaan 32nd ASEAN Coordinating Council Meeting di Sekretariat ASEAN, Jakarta, kemarin Jumat (3/2/2023).
Pada acara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut telah menyiapkan 3 langkah menyelesaikan konflik berkepanjangan di Myanmar.
“Pertama, melibatkan semua pemangku kepentingan memfasilitasi kemungkinan dialog nasional yang inklusif. Kedua, membangun kondisi yang kondusif untuk memuluskan jalan bagi dialog inklusif,” kata Retno.
Dan pendekatan ketiga, lanjut Retno, adalah menyinergikan upaya ASEAN dengan negara-negara tetangga ASEAN yang memiliki keprihatinan terhadap isu Myanmar dan utusan-utusan khusus PBB dan negara-negara lainnya.
Upaya-upaya mewujudkan itu jelas tidak mudah. Namun setidaknya, Indonesia telah berani mengajak negara-negara ASEAN membahas isu Myanmar secara terbuka.
Dan lagi, Indonesia punya sejarah menghadapi militer di dalam negeri lewat gerakan Reformasi 98 yang berakhir cemerlang. Itu bisa menjadi bekal bagus mewujudkan damai di Myanmar. [dmr]