Scroll untuk baca artikel
Terkini

Dubes Inggris: AUKUS Tidak Beri Australia Senjata Nuklir

Redaksi
×

Dubes Inggris: AUKUS Tidak Beri Australia Senjata Nuklir

Sebarkan artikel ini

Dubes Jenkins menjelaskan kebutuhan transformasi sektor pendidikan telah menjadi tantangan tersendiri. Sebab, apabila sektor pendidikan tidak berbenah maka tidak akan dapat merespon perkembangan lingkungan yang pesat. Dan Indonesia masuk dalam lima besar negara prioritas Inggris dalam kerja sama pendidikan. “Dengan pendidikan lah kita dapat melakukan transformasi masyakat,” ucap dia.

Tantangan terakhir yang dihadapi negara di masa mendatang adalah bagaimana memanfaatkan kesempatan membangun perekonomian. Menurutnya, kesejahteraan haruslah dapat dirasakan segenap lapisan masyarakat. Untuk itu, kerja sama ekonomi yang dibangun harus mengarah pada sustainabilitas.

“Kita menghadapi beragam ancaman termasuk yang lintas batas. Dan saat ini adalah kesempatan kita untuk mencari jalan keluar,” pungkas Dubes Jenkins.

Dalam sambutan pembukaan, Prof. Dr. Didik J. Rachbini menegaskan tentang eratnya hubungan kerjasama pendidikan Indonesia – Inggris. Menurutnya, adanya banyak ruang untuk meningkatkan kerja sama kedua negara. Apalagi, Inggris memiliki peran penting dalam ekonomi dunia dan penanganan pandemi Covid- 19.

Sementara itu, saat menutup kegiatan, Direktur PGSD Shiskha Prabawaningtyas menekankan pentingnya prinsip kolaboratif dan kebutuhan untuk bertindak bersama (collective action) dalam menghadapi kompleksitas tantangan dunia. Aksi bersama ini dibutuhkan terutama dalam menghadapi dampak perubahan iklim, dinamika geopolitik global, dan perekonomian dunia.

“Dan PGSD berkomitmen untuk berupaya menciptakan dialog dengan mengajak para pemangku kepentingan terkait, menjembatani dan memperkecil kesenjangan antara harapan normatif dalam kebijakan dan tantangan praktik implementasi, serta menciptakan ruang interaksi antara pembuat kebijakan dan publik,” kata Shiskha.