Sektor industri pengolahan atau manufaktur masih memberi kontribusi terbesar. Hal itu disebabkan porsinya dalam keseluruhan PDB (harga berlaku) masih yang terbesar. Meski hanya tumbuh 3,39% atau lebih rendah dari rata-rata seluruh lapangan usaha, masih merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang terbesar.
Sektor industri pengolahan tercatat selalu tumbuh lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2012. Selama era tahun 2011-2019, rata-rata tumbuh 4,65%, sedangkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,33%. Khusus era tahun 2015-2019, rata-rata hanya tumbuh 4,19% dan pertumbuhan ekonomi 5,03%.
Akibatnya, meski masih yang terbesar, porsi industri pengolahan dalam PDB cenderung menurun. Porsinya masih sebesar 22,04% pada tahun 2010, kemudian turun menjadi 21,08% pada tahun 2014. Dan hanya sebesar 19,25% pada tahun 2021.
Perannya sebagai sumber pertumbuhan ekonomi pun cenderung berkurang. Dari 1,36% pada tahun 2011 menjadi 0,98% pada tahun 2014. Dan hanya menyumbang 0,70% pada tahun 2021. Secara rata-rata, kontribusinya mencapai 0,97% selama era 2011-2019. Khusus era tahun 2015-2019, sumbangannya rata-rata hanya 0,87% per tahun.
Meski demikian, beberapa subsektor industri pengolahan tumbuh cukup tinggi selama era 2011-2019. Salah satunya adalah sektor Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional yang mencapai 6,18% per tahun. Bahkan menjadi tumbuh sangat tinggi di era pandemi. Mencapai 9,39% pada tahun 2020, dan 9,61% pada tahun 2021. [rif]