Gunung bawah laut di Selatan Pacitan memiliki tinggi setara Gunung Bromo.
BARISAN.CO – Badan Informasi Geospasial (BIG) temukan gunung bawah laut di perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Dalam keterangan resminya, BIG menyebut gunung bawah laut ini ditemukan dalam rangkaian survei Landas Kontinen Indonesia (LKI) pada September-November 2022 di wilayah Selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Tujuan dari survei tersebut adalah guna mendapat detail data topografi bawah laut. Nantinya, data akan digunakan sebagai penghitungan klaim luas landas kontinen ekstensi diluar 200 mil laut.
Belum bisa dipastikan apakah penemuan yang sempat meresahkan warga ini merupakan gunung aktif atau bukan. Masih diperlukan penelitian lanjutan. Berikut Barisanco merangkum poin-poin yang bisa disimpulkan sementara.
Tingginya Setara Bromo
Merujuk dokumen International Hydrographic Organization (IHO) B6, gunung bawah laut adalah obyek yang memiliki ketinggian berbeda dengan sekelilingnya. Beda tinggi antara gunung dan relief di sekitarnya harus lebih besar dari 1.000 meter.
Hal itu membuat temuan BIG di sekitar 260 km selatan Kabupaten Pacitan ini termasuk dalam kategori gunung bawah laut. Temuan ini diperkirakan mempunyai tinggi 2.300 meter atau setara Gunung Bromo.
Adapun gunung bawah laut Pacitan ini disebut memiliki diameter sekitar 10 kilometer. Dasar obyek gunung berada di kedalaman sekitar 6.000 meter. Dan puncak obyek gunung berada sekitar 3.800 meter di bawah permukaan laut.
Ditemukan Pakai Teknologi Multibeam
Koordinator Pemetaan Kelautan BIG, Fajar Triady Mugiarto, mengatakan gunung bawah laut di Pacitan ditemukan menggunakan teknologi Multibeam Echosounder (MBES) yang dipasang pada kapal Baruna Jaya III.
MBES adalah alat pemancar sonar. Teknologi ini efektif digunakan untuk mengukur topografi dasar perairan (seabed surface).
Adapun data yang diperoleh dari MBES lantas diolah sehingga didapatkan visualisasi atau pemodelan dasar perairan yang sebenarnya.
Bukan Temuan Pertama
Gunung bawah laut di Pacitan bukanlah temuan yang pertama di Indonesia. Sebelumnya, BIG telah mengidentifikasi setidaknya 11 gunung bawah laut sebagai berikut:
- Banua Wuhu – Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
- Hobal – Flores, Nusa Tenggara Timur.
- Kawio Barat – Kepulauan Sangihe.
- Roa – Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
- Maselihe – Sulawesi Utara.
- Naung – Sulawesi Utara.
- Baruna Komba – Nusa Tenggara Timur.
- Abang Komba – Nusa Tenggara Timur.
- Ibu Komba – Nusa Tenggara Timur.
- Pagai – Bengkulu.
Akan Segera Diberi Nama
Sementara ini, BIG masih belum secara resmi memberi nama temuan gunung bawah laut di Pacitan. BIG masih mengkaji usulan-usulan nama yang masuk.
Dalam soal ini, BIG akan memberi nama obyek temuannya sesuai dengan prinsip-prinsip penamaan sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi.
Prinsip penamaan terhadap sebuah obyek, mengacu pada peraturan tersebut, diutamakan menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah setempat.
Penamaan juga diharuskan memakai abjad romawi yang—paling banyak—terdiri dari 3 kata, serta harus menghormati keberadaan suku, agama, ras, dan golongan.
Sejauh ini, beberapa usulan nama yang sudah masuk di antaranya adalah Giri Salam dan Jogo Jagad.
Jogo Jagad merupakan usulan dari Bupati Pacitan, Bambang Mahendrawan. Jogo, dalam bahasa Jawa artinya ‘menjaga’ sedangkan jagad artinya ‘dunia’.
“Jogo Jagat artinya menjaga bumi atau dunia. Diharapkan bisa membawa keamanan dan jauh dari segala bencana bagi warga Pacitan, Pulau Jawa, dan Tanah Air,” kata Bambang dalam sebuah keterangan. [dmr]