Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Fery Farhati: Penting bagi Ibu untuk Cakap & Paham Literasi Keuangan

Redaksi
×

Fery Farhati: Penting bagi Ibu untuk Cakap & Paham Literasi Keuangan

Sebarkan artikel ini

Pertama, saat anak berusia di bawah 5 tahun, orang tua mulai membiasakan mereka menabung dengan menggunakan celengan. Kedua, ketika mereka mungkin sudah mulai bersekolah mulai diajak ke bank.

“Mungkin program-program ini sudah ada di sekolah karena kemarin saya lihat anak saya di TK sudah mulai diajak mengenal bank dengan baik. Ketika mereka sudah mulai agak matang kita bukakan rekening tabungan untuk anak di perbankan. Kemudian, kita ajarkan mereka nanti bisa berani untuk datang ke teller atau ke customer service,” tutur Eko.

Berikutnya berikan pengertian tentang manfaat menabung. Kaum ibu perlu memberi pengetahuan cara mengelola keuangan sedini mungkin untuk berinvestasi agar dapat lebih bijak membelanjakan uangnya seperti mainan dan lainnya.

“Apalagi saat ini juga banyak sekali godaa-godaan untuk membeli berbagai voucher game online. Ini butuh sekali didikan dan literasi yang baik dari kita semuanya,” lanjut Eko.

Ketujuh dengan cara mengenalkan nilai uang sejak dini dan mengajarkan agar tidak boros. Eko mengambil contoh dengan cara mengajarkan membeli emas ketika tabungan anak telah cukup untuk berinvestasi. Menurut Eko, berinvestasi emas ini nilainya tidak akan turun karena sejak dahulu harga emas cenderung meningkat.

Selain itu, Fitra mengajak para orang tua untuk mengajarkan kepada anak untuk membiasakan mereka untuk mendapatkan keinginannya dengan menabung.

“Misalnya mereka ingin membeli mainan atau buku. Mungkin kita harus memancng mereka berjuang mendapatkannya dengan cara menabung,” tutur Eko.

Lebih lanjut, Eko juga meminta para orang tua untuk mengajarkan pencatatan keuangan sederhana kepada anak. Seperti dengan metode uang masuk dan uang keluar serta melihat apakah ada sisa untuk ditabung atau diinvestasikan. Setelah itu, Eko menyebut jika anak sukses memenuhi tahapan-tahapan di atas, maka perlu menstimulus mereka dengan memberi hadiah.

Ada pun manfaat literasi keuangan yang baik ini, anak dapat memilih dan memiliki strategi yang tepat untuk keputusan keuangannya di masa depan. Hal itu agar mereka terhindar kesalahan dalam menetapkan strategi keuangan yang berakibat pada kerugian.

“Mereka juga mampu bertanggung jawab pada keputusan keuangan yang diambil. Sehingga nanti pun ketika mereka salah dalam mengambil keputusan, mereka bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang mereka buat ini,” ucap Eko.

Selanjutnya, Eko menambahkan literasi keuangan merupakan investasi agar kondisi keuangan tetap terjaga.

“Kita sama-sama tahu setahun hingga satu setengah tahun terakhir ini kondisi sangat tidak menentu. Bayangkan, ketika tidak memiliki literasi keuangan yang baik, mungkin kita akan tergopoh-gopoh untuk menghadapi badai pandemi Covid-19 seperti yang kita alami saat ini,” ujar Eko.

Manfaat yang terakhir, Eko melanjutkan, literasi keuangan dapat memengaruhi pertumbuhan kekayaan finansial dari anak-anak serta keluarganya. [dmr]