Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Fery Farhati: Penting bagi Ibu untuk Cakap & Paham Literasi Keuangan

Redaksi
×

Fery Farhati: Penting bagi Ibu untuk Cakap & Paham Literasi Keuangan

Sebarkan artikel ini

Mengutip survei nasional 2019, tingkat literasi keuangan penduduk berusia 15-17 tahun itu baru sekitar 16 persen. Menurut Fitra, dengan rendahnya literasi keuangan, anak muda akan lebih rentan secara finansial dan berpotensi lebih banyak menghabiskan uang demi kesenangan.

Kaum ibu punya tanggung jawab besar untuk mengajarkan pemahaman keuangan pada anak. Apalagi, generasi muda sangat mudah teperdaya dengan influencer yang diangkat oleh e-commerce sebagai duta merek.

Padahal, masa depan mereka harus pula didukung pengetahuan untuk memahami betapa pentingnya menabung atau melakukan investasi untuk penambahan jumlah aset.

Eko juga mengingatkan dengan literasi keuangan yang rendah akan jauh lebih mudah tertipu dengan investasi bodong dan layanan travel atau umroh perjalanan wisata yang mungkin tidak amanah.

Tips Mengajarkan Literasi Keuangan Sejak Dini Kepada Anak

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, orang tua perlu mengedukasi anak tentang literasi keuangan yang baik. Oleh karena itu, Eko memberikan tips mengajarkan literasi keuangan sejak dini kepada anak.

Pertama, saat anak berusia di bawah 5 tahun, orang tua mulai membiasakan mereka menabung dengan menggunakan celengan. Kedua, ketika mereka mungkin sudah mulai bersekolah mulai diajak ke bank.

“Mungkin program-program ini sudah ada di sekolah karena kemarin saya lihat anak saya di TK sudah mulai diajak mengenal bank dengan baik. Ketika mereka sudah mulai agak matang kita bukakan rekening tabungan untuk anak di perbankan. Kemudian, kita ajarkan mereka nanti bisa berani untuk datang ke teller atau ke customer service,” tutur Eko.

Berikutnya berikan pengertian tentang manfaat menabung. Kaum ibu perlu memberi pengetahuan cara mengelola keuangan sedini mungkin untuk berinvestasi agar dapat lebih bijak membelanjakan uangnya seperti mainan dan lainnya.

“Apalagi saat ini juga banyak sekali godaa-godaan untuk membeli berbagai voucher game online. Ini butuh sekali didikan dan literasi yang baik dari kita semuanya,” lanjut Eko.

Ketujuh dengan cara mengenalkan nilai uang sejak dini dan mengajarkan agar tidak boros. Eko mengambil contoh dengan cara mengajarkan membeli emas ketika tabungan anak telah cukup untuk berinvestasi. Menurut Eko, berinvestasi emas ini nilainya tidak akan turun karena sejak dahulu harga emas cenderung meningkat.

Selain itu, Fitra mengajak para orang tua untuk mengajarkan kepada anak untuk membiasakan mereka untuk mendapatkan keinginannya dengan menabung.

“Misalnya mereka ingin membeli mainan atau buku. Mungkin kita harus memancng mereka berjuang mendapatkannya dengan cara menabung,” tutur Eko.