Sementara Cannabis Indica seperti tanaman semak rendah. Pohonnya lebih pendek, daunnya lebih lebat dan berwarna hijau tua. Biasanya digunakan pada malam hari dan memberi efek penenang, anti nyeri, dan merangsang nafsu makan. Bagi mereka yang memiliki penyakit kronis, tanaman ini bermanfaat untuk menambah nafsu makan.
“Kita teliti dulu, siapa tau ganja – ganja yang dibakar – bakar itu cuma mengandung Hemp?” katanya.
Artinya ganja tersebut tidak mengandung rekreasi atau bersifat medis. Sehingga bisa dijadikan sebagai obat alami. Di sejumlah negara ganja telah dilegalkan. Bahkan sejak November 2021, Malaysia telah mengizinkan penggunaan ganja untuk medis.
Ganja Tidak Menyebabkan Kecanduan
Senada dengan dr. Widya, pakar neuroscience, Dr. Ryu Hasan menegaskan bahwa semua bahan obat – obatan menyebabkan kecanduan. Marijuana, heroin, morfin, kokain, dan nikotin adalah jenis psikotorika yang digunakan sebagai bahan obat. Namun berdasarkan penelitian, heroin berada di urutan pertama untuk bahan obat yang menyebabkan kecanduan. Disusul nikotin dan kokain.
“Tapi sampai sekarang tidak ada satu laporan medis pun yang kecanduan ganja. Dan tidak ada laporan medis satupun orang sakau karena ganja,” ujar Ryu.
Dalam laporan penyalahgunaan bahan obat – obatan, justru nikotin yang paling banyak disalahgunakan. Kedua alkohol, ketiga heroin, keempat kokain dan kelima adalah marijuana. Ryu menerangkan penyalahgunaan ini terjadi pada saat obat digunakan tidak semestinya.
Meskipun ganja memiliki manfaat untuk kesehatan seperti mengatasi sakit kanker, Ryu menyarankan perlu ada evaluasi. Karena jenis kanker ada banyak. Jadi perlu dipastikan, kanker apa yang bisa disembuhkan dengan ganja. Pun dengan penyakit – penyakit lainnya.
Terlepas apakah layak atau tidak layak dikategorikan sebagai narkotika golongan satu, para ilmuwan atau peneliti Indonesia perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ganja. Seperti yang disampaikan Prof. Komarudin Hidayat. Di bukunya yang berjudul Hikayat Pohon Ganja, ia mengatakan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Tuhan pasti ada manfaatnya.
“Saya katakan dalam buku ini bahwa sebagai orang beriman, saya yakin semua benda hidup ciptaan Tuhan, sehingga ia tidak akan salah menciptakan. Pasti ada maksud, pasti ada manfaatnya,” tutur Prof. Komarudin.
Ia mengibaratkan babi yang diharamkan bagi umat muslim. Meski begitu, ia tidak setuju bila orang – orang mencaci maki Babi. Sebab Babi diciptakan pasti ada manfaatnya.
“Selama ini, ada keterbatasan pengetahuan sehingga apapun yang tidak kita tahu dan dianggap berbahaya kemudian digeneralisir saja,” ungkapnya.