“Tapi sampai sekarang tidak ada satu laporan medis pun yang kecanduan ganja. Dan tidak ada laporan medis satupun orang sakau karena ganja,” ujar Ryu.
Dalam laporan penyalahgunaan bahan obat – obatan, justru nikotin yang paling banyak disalahgunakan. Kedua alkohol, ketiga heroin, keempat kokain dan kelima adalah marijuana. Ryu menerangkan penyalahgunaan ini terjadi pada saat obat digunakan tidak semestinya.
Meskipun ganja memiliki manfaat untuk kesehatan seperti mengatasi sakit kanker, Ryu menyarankan perlu ada evaluasi. Karena jenis kanker ada banyak. Jadi perlu dipastikan, kanker apa yang bisa disembuhkan dengan ganja. Pun dengan penyakit – penyakit lainnya.
Terlepas apakah layak atau tidak layak dikategorikan sebagai narkotika golongan satu, para ilmuwan atau peneliti Indonesia perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ganja. Seperti yang disampaikan Prof. Komarudin Hidayat. Di bukunya yang berjudul Hikayat Pohon Ganja, ia mengatakan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Tuhan pasti ada manfaatnya.
“Saya katakan dalam buku ini bahwa sebagai orang beriman, saya yakin semua benda hidup ciptaan Tuhan, sehingga ia tidak akan salah menciptakan. Pasti ada maksud, pasti ada manfaatnya,” tutur Prof. Komarudin.
Ia mengibaratkan babi yang diharamkan bagi umat muslim. Meski begitu, ia tidak setuju bila orang – orang mencaci maki Babi. Sebab Babi diciptakan pasti ada manfaatnya.
“Selama ini, ada keterbatasan pengetahuan sehingga apapun yang tidak kita tahu dan dianggap berbahaya kemudian digeneralisir saja,” ungkapnya.
Menurut guru besar UIN Syarif Hidayatullah ini, sikap tersebut sebenarnya baik namun tetap harus disediakan ruang untuk dilakukan penelitian. Buktinya banyak hal – hal yang baru diketahui manfaatnya setelah beratus – ratus tahun dilakukan penelitian. Lalu, ia mengajak aparat negara khususnya Badan Narkotika Nasional untuk melakukan kajian terhadap ganja. (ysn)