BARISAN.CO – Kasus Covid-19 global sempat melandai, tetapi setelah munculnya subvarian baru XBB atau BA.2.10 yang merupakan mutasi dari subvarian BA.2 Omicron, kini kasus global kembali naik.
Varian baru ini lebih cepat menular daripada subvarian Omicron lainnya, BA.5 dan BA.2. Ini tecermin dari tren penularan kasus di Singapura.
“Varian XBB ini lebih cepat menular,” kata Juru bicara Pemerintah untuk Penangan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, dalam telekonferensi pers, Kamis (27/10).
“Apabila melihat gelombang XBB di Singapura, ternyata lebih cepat menular 0,79 kali dibandingkan gelombang varian BA.5 dan 0,46 kali dari gelombang BA.2.”
Reisa menambahkan, subvarian XBB telah masuk Indonesia dan menginfeksi 4 pasien. Namun, laju penularannya diklaim terkendali seperti subvarian Omicron lainnya.
Gejala Omicron XBB
Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC) secara umum gejala varian ini mirip seperti gejala Covid-19. Berikut 10 gejala Omicron XBB dikutip dari situs CDC:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau napas singkat
- Badan lemas dan mudah lelah
- Nyeri otot dan tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan indera perasa atau penciuman
- Sakit tenggorokan
- Pilek atau hidung tersumbat
- Mual atau muntah
- Diare
Tak Terdeteksi Antigen
Varian Omicron XBB ini dilaporkan tidak bisa terdeteksi oleh pengujian antigen.
Hal ini diketahui lewat Departemen Kesehatan Filipina yang mengungkapkan pendeteksian virus hanya bisa dilakukan dengan pengurutan genom dengan sampel yang dikumpulkan dari tes RT-PCR.
“Kami tidak bisa mendeteksi garis keturunan virus dari sampel antigen,” ucap lembaga tersebut, mengutip dari CNN Filipina, Rabu (26/10/2022).
Atas terdeteksinya subvarian Omicron XBB di Indonesia, pemerintah berharap masyarakat agar waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker. [rif]