Scroll untuk baca artikel
Blog

Ghostwriter, Penulis Hantu, Penulis Bayangan atau ‘Penampakan Hantu’?

Redaksi
×

Ghostwriter, Penulis Hantu, Penulis Bayangan atau ‘Penampakan Hantu’?

Sebarkan artikel ini

MEMOAR terlaris Pangeran Harry “Spare” tidak hanya kontroversial karena isinya yang vulgar mengungkap konflik keluarga di dalam Kerajaan Inggris dan keterusterangannya membunuh 25 pejuang Taliban, tetapi juga fenomena munculnya nama penulis sampai menyita dan hampir menyamai pemberitaan bukunya sendiri.

Buku “Spare” memecahkan rekor penjualan untuk non fiksi. Dalam hari pertama terjual 1,43 juta eksemplar. Mengalahkah rekor sebelumnya untuk buku Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama berjudul “A Promised Land” yang terjual 887 ribu eksemplar pada hari pertama.

Saya tidak mengulas mengenai isi buku tersebut tetapi yang jarang ditulis di media nasional adalah fenomena munculnya penulis bayangan ke permukaan. Kenapa hantu tiba-tiba muncul. Apakah ini fenomena penampakan setan seperti dalam dunia gaib dan sinetron di Indonesia?

Dalam novel karya Robert Harris berjudul “The Ghost Writer” di tulis kira-kira begini, “Kalau Anda ingin terkenal jangan jadi penulis bayangan.”

Dari definisi bahasa rigidnya, memang penulis bayangan itu tidak muncul ke permukaan. Dirahasiakan dan ditutup atau menutup diri rapat-rapat. Konsekuensinya, honor penulis sangat besar.

Namun belakangan ghostwriter lebih banyak tampil ke permukaan dan puncaknya adalah kemunculan JR Moehringer sebagai penulis memoar Pangeran Harry.

Sebenarnya publik sudah tahu, tidak mungkin Pangeran Harry menulis buku itu sendiri. Apalagi dengan karakter buku-buku biografi genre sekarang yang nyaris seperti novel. Pun, buku Obama dipastikan menggunakan jasa penulis bayangan atau minimal editor hebat.

Ada beberapa kemungkinan kenapa penulis bayangan dalam buku Pangeran Harry, penulis hantunya menampakkan diri.

Pertama, munculnya kritik dan ulasan buku yang mempermasalahkan isi buku seperti soal keakuratan data dan soal keraguan kepada daya ingat Pangeran Harry.

Di awal-awal peluncuran buku, kritikan ini mendominasi. Sepertinya, penerbit Random House khawatir tone negatif tersebut dapat mempengaruhi pasar karena itu penulisnya dimunculkan. Sebagai kelompok penerbit terbesar di dunia, Random House sangat peka dan jeli dengan kehumasan.

Maka belakangan muncullah nama JR Moehringer di sejumlah media dunia berikut biografi dan juga karya-karyanya. Intinya bahwa JR Moehringer bukan penulis kaleng-kaleng.

Disebutkanlah, JR Moehringer adalah penulis “Open”, memoar petenis dunia Andre Agassi dan “Shoe Dog” buku tentang pendiri Nike, Phil Knight.

Jurnalis kelahiran New York City ini juga menulis memoarnya sendiri “The Tender Bar” yang kemudian dibuat film oleh George Clooney. Alumnus kampus bergengsi Yale University ini juga menulis sebuah novel pada tahun 2012 tentang perampok bank Willie Sutton, berjudul “Sutton”.

JR Moehringer pun peraih Hadiah Pulitzer pada tahun 2000 untuk liputannya di Los Angeles Times tentang komunitas sungai terpencil di Alabama yang dihuni oleh keturunan budak.

Hasilnya, setelah profil JR Moehringer menyita perhatian publik. Ulasan negatif tentang memoar itu hilang diganti dengan berbagai ulasan positif.

Kedua, kemunculan penulis bayangan itu memang disengaja dari awal. Artinya ada perjanjian antara penulis, penerbit dan Pangeran Harry.

Ini biasanya terkait dengan kepentingan penulis itu sendiri yang ingin menjadi perhatian publik. Penulis sekaligus mendompleng kepopuleran buku atau Pangeran Harry untuk mencitrakan dirinya sebagai penulis memoar andal.

Dan, JR Moehringer telah sukses dengan caranya itu. Sukses secara finansial dan secara popularitas.

Entah tokoh siapa lagi yang akan digarapnya. Yang jelas bukan tokoh atau pejabat Indonesia yang juga disertasi dan bukunya yang ‘sangat ilmiah’ banyak menggunakan jasa ghostwriter!