BARISAN.CO – Setelah sekira empat bulan kabar berembus, akhirnya pada Senin (17/5/2021) kemarin, Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan kolaborasi lewat pembentukan Grup GoTo. Merger ini nantinya akan menggabungkan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi, serta keuangan.
Dalam keterangan Chief Executive Officer GoTo, Andre Sulistyo, perusahaan gabungan ini sedang mempersiapkan diri untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dan bursa Amerika Serikat.
“Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara … GoTo akan dual listing, mudah-mudahan sebelum akhir tahun ini bisa terlaksana. Listing Indonesia akan diprioritaskan,” kata Andre Sulistyo, Selasa (18/5/2021).
Hasil penggabungan ini membuat valuasi GoTo sekitar US$18 miliar. Angka itu menempatkan GoTo dalam 20 besar perusahaan teknologi global. Dengan menggunakan data CBInsight, GoTo berada di urutan ke-11 perusahaan teknologi dunia berdasarkan valuasi.
Proses merger Gojek dan Tokopedia berlangsung tanpa memunculkan friksi lebar. Merger nyaris tanpa hambatan karena tidak ada perbedaan persepsi karyawan yang signifikan, sikap para pendiri punya banyak kesamaan, serta sejumlah kemungkinan pelanggaran persaingan usaha kecil terjadi.
Jika penawaran perdana saham publik (IPO) GoTo ke pencatatan BEI berjalan, GoTo diprediksi akan menjadi katalis positif yang mendorong perusahaan-perusahaan lainnya untuk melantai di bursa efek. Hal ini disampaikan oleh Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna.
“Market capitalization GoTo akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap size market cap pasar modal Indonesia sehingga dapat meningkatkan attractiveness pasar modal Indonesia di global market,” ujar Nyoman Yetna dikutip dari Kumparan.
“Kami senantiasa mendorong perusahaan dari berbagai industri untuk memanfaatkan pasar modal sebagai house of growth, tidak terkecuali perusahaan-perusahaan di bidang teknologi. Adanya rencana IPO dari Unicorn ini tentu kami menyambut dengan baik dan kami optimistis perusahaan-perusahaan teknologi lainnya juga dapat mengikuti langkah ini,” tambahnya.
Sejauh ini, BEI juga sedang mengkaji beberapa peraturan untuk mendukung perusahaan rintisan masuk bursa.
GoTo sendiri diklaim akan menyumbang 2 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Kolaborasi ini juga digadang bakal menumbuhkan lapangan kerja, memperbesar penghasilan serta mengembangkan bisnis perusahaan-perusahaan lain.
Harapan publik juga muncul kepada dua perusahaan ini, mulai dari meningkatkan kualitas layanan, sampai meningkatkan keberpihakannya kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pelaku berharap merger ini memberikan keuntungan dari sisi teknologi kepada UMKM. Dengan mempermudah mitra UMKM melakukan transformasi digital, GoTo digadang dapat ikut memperbesar skala usaha para pelaku UMKM.
Melalui keterangan tertulisnya, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki tak luput menyampaikan harapannya kepada GoTo. “Tokopedia dan Gojek sebagai perusahaan karya anak bangsa hadir di garda terdepan dalam upaya pemerataan ekonomi secara digital. Menghadirkan dampak positif secara sosial dan ekonomi melalui penembangan pelaku UMKM,” kata Teten Masduki.
Bagaimanapun, sektor UMKM membutuhkan daya dorong untuk pelahan-lahan menaikkan kelasnya. Dalam pada itu, konsolidasi GoTo diharapkan juga diiringi tanggung jawab moral mendukung pelaku usaha kecil tersebut. []