Dengan demikian diharapkan perekonomian Kalsel atau wilayah penyangga lain memperoleh manfaat ekonomi yang optimal dengan adanya IKN di Kalimantan Timur. Dalam jangka panjang akan mendorong keseimbangan perekonomian antar wilayah secara regional dan nasional.
Pria yang menyelesaikan gelar doktor ilmu ekonomi dari Universitas Hasanuddin ini menambahkan pula pentingnya inovasi sebagai kunci keberhasilan pembangunan ekonomi wilayah penyangga IKN yang berbasis industri. Inovasi yang dimaksud khususnya dalam proses pengembangan produk barang dan jasa yang dibutuhkan oleh IKN.
“Hal ini perlu didukung oleh rekonstruksi kebijakan pengembangan industri yang berbasis pada potensi sumber daya masing-masing wilayah penyangga tanpa terkecuali Kalsel,” terangnya.
Dengan begitu, menurut pria yang pernah menjadi Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Lambung Mangkurat periode 2014-2018 ini, keberadaan IKN di Kalimantan akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat wilayah penyangga terutama kawasan regional Kalimantan, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
“Kita dorong pemerintah agar pembangunan IKN cepat selesai sesuai rencana sehingga masyarakat dapat menerima manfaatnya secara nyata, termasuk memajukan provinsi penyangga seperti Kalsel,” papar Alim Bachri.
Ahmad Alim Bachri juga mengingatkan peran perguruan tinggi yang berada di wilayah penyangga sudah seharusnya ikut mempersiapkan diri untuk menjadi mitra strategis pengembangan dan pembangunan IKN. “Dimana perguruan tinggi merupakan institusi penyedia SDM dan sekaligus sebagai sumber inovasi pembangunan yang diperlukan untuk mendukung IKN,” pungkas. [Luk]