BARISAN.CO – Setiap 20 Mei diperingati sebagai Hari Lebah Sedunia. Penetapan peringatan ini diumumkan oleh Sidang Majelis Umum Perseritakan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Desember 2017.
Pemilihan Hari Lebah Sedunia pada 20 Mei karena tanggal ini merupakan hari kelahiran pelopor pemelihara lebah abad 18, Anton Janza.
Hari Lebah Sedunia menjadi penting untuk mengingatkan manusia betapa besarnya peran lebah bagi kehidupan planet bumi. Mereka membantu tanaman untuk bereproduksi melalui penyerbukan alami.
Lebah mengambil serbuk sari bunga, menyebarkannya dan membiarkan tanaman berkembang biak. Karena lebah, manusia dan makhluk hidup lainnya bisa menghirup oksigen.
Serangga yang tertulis dalam Alqur’an ini juga memproduksi pangan yang kaya nutrisi dan bisa dijadikan obat. Yaitu madu, cairan yang berfungsi sebagai cadangan makanan untuk lebah tapi mengandung berbagai vitamin, mineral, karbohidrat, gula alami, dan protein.
Manfaat lebah dijelaskan dalam Surah An Nahl ayat 68 – 69 yang berbunyi “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘buatlah sarang – sarang di bukit-bukit, di pohon – pohon kayu dan tempat – tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap – tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang – orang yang memikirkan’.”
An Nahl dalam bahasa Indonesia berarti lebah, saking istimewanya mereka, sehingga Allah Swt mewahyukan khusus dalam satu surah.
Berikut manfaat madu bagi kesehatan:
1. Sumber energi
Kandungan glukosa, fruktosa, maltosa dan sukrosa bisa menjadi sumber energi bagi tubuh.
Glukosa dalam madu mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Sementara, fruktosa lambat dicerna sehingga memberikan energi berkelanjutan.
2. Anti bakteri
Madu mengandung hidrogen peroksida alami yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri.
Studi menunjukkan, beberapa jenis madu efektif dalam menghambat pertumbuhan puluhan jenis bakteri, seperti E. coli dan Salmonella.
Bahkan madu Manuka dari Selandia Baru mampu mengatasi infeksi bakteri Staphylococcus yang seringkali menyerang hidung dan kulit, serta bakteri H. pylori yang berperan dalam terjadinya tukak lambung.
3. Membantu penyembuhan luka
Bangsa Mesir kuno menggunakan madu untuk menyembuhkan luka. Para ilmuwan kemudian melakukan penelitian, hasilnya tingkat keberhasilan madu dalam merawat luka adalah 43, 3 persen. Sedangkan untuk penyembuhan luka diabates mencapai 97 persen.
Mereka percaya, khasiat ini berasal dari sifat anti bakteri dan anti-inflamasi dalam madu, serta kemampuannya dalam memelihara jaringan di sekitarnya.
4. Menurunkan tekanan darah
Kandungan senyawa fenolik dalam madu bisa menjaga kesehatan manusia, khususnya menurunkan tekanan darah.
Madu juga mengandung antioksidan yang tentunya bisa menurunkan risiko penyakit jantung akibat hipertensi.
Dan masih banyak manfaat madu lainnya. Banyak orang yang percaya madu merupakan obat dari segala penyakit. Hal ini diperkuat dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, “Madu adalah penyembuh bagi segala penyakit dan Alquran adalah penyembuh terhadap apa yang ada di dalam dada. Maka bagi kalian terdapat dua penyembuhan; Alquran dan madu.”
Populasi Lebah Turun Drastis
Lebah memiliki segudang manfaat bagi kehidupan manusia. Sayangnya populasi lebih menurun drastis dan terancam punah. Sementara ini, para ilmuwan mengklaim pemanasan global sebagai penyebabnya.
Studi lain menunjukkan populasi lebah yang hidup di daerah tertentu telah menurun 30 persen dalam satu generasi manusia.
Sementara itu di Indonesia, penurunan populasi lebah mencapai 57 persen. Fakta tersebut hasil penemuan Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) yang telah melakukan survei terhadap 272 peternak yang tersebar di sejumlah daerah.
Sebagian besar responden menduga penurunan tersebut terjadi karena dampak perubahan iklim, ketersediaan pakan dan pestisida.
Seperti laporan yang dirilis kelompok aktivis lingkungan Friends of the Earth Europe pada 2020 bahwa penggunaan pestisida meningkat lima kali lipat sejak 1950.
Setidaknya lebih dari empat juta ton bahan kimia disemprotkan pada tanaman di seluruh dunia setiap tahunnya. Akibatnya, satu dari sepuluh spesies lebah dan kupu-kupu di Eropa terancam punah.
Para aktivis itu pun mendesak masyarakat Eropa untuk mengakhiri penggunaan pestisida dan pupuk pada 2030, serta meningkatkan pertanian organik dan memberikan langkah-langkah pertanian berkelanjutan. [YSN]
Diskusi tentang post ini