Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Hindari Kebergantungan, Berikut 6 Cara Mengatasi Kecanduan Dunia Online Pada Anak

Redaksi
×

Hindari Kebergantungan, Berikut 6 Cara Mengatasi Kecanduan Dunia Online Pada Anak

Sebarkan artikel ini

Cara mengatasi kecanduan game pada anak perbanyak konten agama, edukasi, sejarah dan tentunya pengenalan Allah Swt dan ajak anak berkomunikasi

BARISAN.CO – Era budaya digital semakin menjamur dan masyarakat mulai menikmatinya. Selain ekspansi media sosial, masyarakat juga disuguhkan dengan berbagai aplikasi lainnya seperti game, kuliner hingga pemesanan hotel.

Hal ini bisa jadi tanda seiring perkembangan teknologi dan informasi. Bahkan bisa menjadi ancaman besar bagi bangsa Indonesia yang saat ini menghadapi masa-masa sulit setelah terjadi pandemic Covid-19.  Perekonomian Indonesia semakin tidak menentu, mulai dari korupsi hingga yang terbaru mafia minyak goreng.

Ancaman juga menyasar masa depan pendidikan Indonesia, jika terkesima hiruk pikuk teknologi. Tanpa mengetahui kelemahan dari produk teknologi tersebut. Oleh karena itu harus memiliki kewaspadaan untuk generasi mudah selanjutnya. Lantas bagaimana orangtua dapat berperan seiring perkembangan teknologi tersebut.

Menyalahkan pemerintah, jelas tidak mungkin. Salah satu upaya orang tua kepada anaknya adalah dengan membatasi penggunaan pengaruh digitalisasi  maupun hal yang disukai anak yakni game online. Karena mustahil jika sebagai orang tua melarang secara mutlak, atau menutup diri dari permainan tersebut.

Tips dan cara mengatasi kecanduan game pada anak

Game online memang menjadi kegemaran anak-anak, berikut ini beberapa tips yang perlu dilakukan dan cara mengatasi kecanduan game pada anak:

1. Konten agama

Perbanyak konten-konten agama, baik yang bersifat cerita, edukasi, sejarah dan tentunya pengenalan Allah Swt.

Kemudian baru memilih dan mengenalkan games yang biasa dimainkan anak, di sana orang tua bisa membicarakannya dengan si kecil.

2. Kesepakan

Membuat kesepakatan dengan anak. Misal tidak lagi membeli atau mengakses game baru dan membatasi jam bermainnya.

3. Penjadwalan

Mencoba untuk memberikan waktu penjadwalan, misalnya anak tetap bisa bermain konten Youtube ataupun game online namun ada pembatasan waktu.

Saling silang atau bergantian dalam memberikan antara game dengan konten agama. Sehingga terjadi keseimbangan antara keinginan dan kebutuhan.

Sebab kebutuhan anak bagi dunia pendidikan adalah keseluruhan potensinya tersalurkan dan spiritulan jiwa anak tumbuh dengan baik.

4. Peran ayah

Kebanyakan anak lelaki yang kecanduan. Di ini sang ayah berperan penting untuk mengatasinya, salah satunya harus bisa menjadi role model (teladan) terdahulu. Misalnya cerita kehebatan para sahabat.

5. Digital education

Jelaskan dampak-dampak buruk kecanduan games, terutama pada otak. Carilah aktivitas lainnya yang bersifat kelluar, misalnya jalan-jalan meski hanya keliling kota atau kampung, olah raga, traveling, summer camp (tempat-tempat untuk pengembangan anak), dan lainnya.

6. Istiqomah dan ketegasan

Tangisan adalah senjata pamungkas jitu yang dimiliki setiap anak. Karena jika keinginannya tidak dipenuhi maka ia akan menangis.

Biasanya orang tua melihat tidak tega, iba, kasihan hingga akhirnya luluh. Di sisi lain ada juga orang tua yang memillih instant tidak mau ribur dengan anak karena berisik mendengar jeritan-jeritan si kecil.

Di sinilah orang tua diuji sampai dimana ketegasannya. Ketika si anak tidak mau dibatasi jam bermain, atau mengakhiri permainannya, orang tua harus tetap tegas menghentikan. Si kecil menangis, beri dia pilihan berhenti bermain atau biarkan.

Dalam hal ini orang tua harus tega melihat si anak merengek hingga seperti menderita. Kasihan boleh tapi jangan ditampakkan, biarkan sampai sejauh mana ia kuat menangis.

Karena jika sampai orang tua merasa iba, maka si kecil akan paham, di kemudian hari akan diulanginya lagi. Tapi jika orang tua tegas maka si anak akan berpikir lagi jika akan memberontak. *I@m/Fin