Scroll untuk baca artikel
Terkini

Ilham Habibie: Industri yang Bergantung SDA Kurang Menguntungkan

Redaksi
×

Ilham Habibie: Industri yang Bergantung SDA Kurang Menguntungkan

Sebarkan artikel ini

“Kalau di Kaltim sendiri itu saya kira industri utamanya karena minyak dan gas di Balikpapan, Badak LNG, pupuk kaltim yang menggunakan gas alamnya. Jadi, industri itu menciptakan jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas,”Ilham Habibie (Wakil Ketua Umum PII)

BARISAN.CO – Pembangunan manusia mengacu pada proses memperluas dan memberi lebih banyak kesempatan untuk akses pendidikan, perawatan kesehatan, pendapatan, serta pemberdayaan yang mencakup pada semua pilihan dari lingkungan fisik hingga kebebasan ekonomi, sosial, dan politik.

Kabupaten Penajam Paser Utara terpilih menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru. Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia di Kalimantan Timur tahun 2020 adalah 76,24 persen. Sedangkan di tahun 2021 mengalami peningkatan sebanyak 0,64 persen menjadi 76,88 persen.

Ketika membangun sebuah kota, pembangunan manusia amat diperlukan sebab, pendekatan pembangunan ini berfokus pada peningkatan kehidupan masyarakat daripada mengansumsikan ekonomi akan secara otomatis mengarah pada peluang yang lebih besar.

Ilham Habibie membayangkan, jika nantinya Ibu Kota Negara (IKN) sudah jadi, kemungkinan kesenjangan yang ada di sana justru lebih besar daripada di Jakarta. Hal itu terjadi karena sebagai kota megatropolitan, orang-orang yang tinggal di luar Jakarta, ada juga yang bekerja di Jakarta. Oleh karenanya, tidak mengejutkan jika jumlah penduduk di Jakarta pada siang hari lebih banyak ketimbang malam hari.

Namun begitu, pria kelahiran Jerman ini menyebut, kemungkinan, lambat-laun ada semacam snowball atau trickle down effect di IKN dan sekitarnya sehingga dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia di wilayah itu.

Ilham mengaku agak mengenal wilayah Kaltim karena pernah memiliki usaha pertambangan batu bara di Kutai.

“Saya sangat sering ke Samarinda dan Balikpapan sebelum adanya tol. Saya juga sering ke Tenggarong dan daerah lain di sana. Jadi, saya agak mengenal daerah itu,” kata Ilham kepada Barisanco.

Industri Kaltim Bergantung SDA

Menurut Ilham, perekonomian di Kaltim cenderung bergantung dengan SDA, yaitu minyak dan gas, batu bara dan jenis tambang lain, serta kelapa sawit. Akan tetapi, Ilham menyayangkan karena menurutnya, apabila melihat pola ekonomi dan IPM, dengan adanya industri itu lapangan pekerjaan yang diciptakan sebetulnya tidak terlalu banyak, jumlahnya ratusan hinggan ribuan saja.

“Kalau di Jawa banyak pabrik. Walaupun pendapatannya rendah atau menengah, paling tidak, pekerjaan yag diciptakan memberi dampak ekonomi yang sangat besar. Pabrik di sini bisa ribuan bahkan puluhan ribu orang atau bahkan kadang-kadang ratusan ribu orang,” lanjut Kepala Badan Ristek Kadin itu.

Ilham pun membandingkan dengan lapangan pekerjaan yang dihasilkan di Kaltim. Baginya, jika di pertambangan itu sendiri hanya dapat menyerap sekitar 2.000 hingga 7.000 pekerja, namun amat disayangkan, pada umumnya bukan orang asli Kaltim yang bekerja karena perlu keahlian soal teknis atau manajerial.

“Kebanyakan pakar dari luar negeri, kalau kita bicara soal geologis, engineer, dan migas. Jadi, efek langsung dari industri langsung di situ kepada masyarakat setempat relatif kecil sehingga berdampak pada status ekonomi juga. Kalau dia masih bekerja sebagai petani tradisional atau nelayan tradisional, untuk meningkatkan status IPM-nya itu perlu waktu,” lanjut Ilham.

Dia menambahkan, tingkat perekonomian memang selalu terkait dengan tingkat pendidikan. Itulah penyebab membangun manusia menjadi bagian elemen fundamental yang harus dilakukan untuk mendorong perekonomian.

Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia ini menuturkan, saat perekonomian berada di atas 7 persen, PDB dari industri manufaktur berada di atas 25 persen.

“Kalau sekarang sudah di bawah 20 persen selalu mandek di 5 persen karena industri yang maju di indonesia itu berdasarkan sumber daya alam. Banyak kita melihat, 10 tahun ledakan komoditas itu cukup bagus untuk finansial dan efeknya ke daerah dapat bagian lumayan karena kebanyakan dari daerah penghasil batu bara, minyak dan gas, karet, kopi, dan kokoa. Sedangkan, di Jawa tidak terlalu banyak,” tambah Ilham.