Konferensi yang digagas UNDRR ini akan dihadiri 4.000 delegasi dari 193 negara.
BARISAN.CO – Jika tidak ada aral gendala, Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 akan diselenggarakan di Bali bulan depan, persisnya 23-28 Mei 2022.
Sebagai tuan rumah, pemerintah Indonesia masih terus mematangkan persiapan. Forum dua tahunan ini, menurut Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, bukan sekadar konferensi biasa.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama tentang bagaimana pengurangan risiko bencana dapat dilaksanakan secara inklusif dan terpadu,” kata Raditya dalam konferensi pers BNPB kemarin, Jumat (22/4/2022).
Dalam acara yang digagas Badan PBB yang berfokus pada pengurangan risiko bencana (UNDRR) ini, akan ada delegasi dari 193 negara hadir.
Adapun tema besar yang akan dibicarakan mencakup tiga hal. Pertama, soal dampak sosial ekonomi pandemi Covid-19. Kedua, jalur pembangunan yang tangguh bencana dan berkelanjutan. Ketiga, model tata kelola pemulihan bencana baik dari segi perencanaan, pengelolaan, sampai pembiayaan.
Raditya Jati menyebut, pemerintah juga telah merancang matang field trip yang nantinya bakal memungkasi rangkaian konferensi di tanggal 28 Mei 2022.
Field trip diagendakan agar para delegasi dapat mempelajari bagaimana masyarakat Bali melindungi lingkungan dan mencegah bencana alam.
“Telah disiapkan kunjungan ke lokasi-lokasi yang menampilkan capaian pengurangan risiko bencana di sektor pariwisata dan budaya di Bali, seperti Desa Penglipuran, Kintamani, Pura Besakih, Kertha Gosa, Uluwatu Garuda Wisnu Kencana, serta beberapa tempat lainnya,” ujar Raditya Jati.
Presiden Joko Widodo direncanakan hadir di tengah perhelatan GPDRR. Ia akan menyampaikan sambutan resmi negara kepada sekitar 4000 orang delegasi yang telah berpengalaman dalam penanganan bencana dari seluruh dunia. [dmr]
