Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Ingatlah, Dunia Hanya Sementara dan Senda Gurau Belaka

Redaksi
×

Ingatlah, Dunia Hanya Sementara dan Senda Gurau Belaka

Sebarkan artikel ini

Dunia hanya sementara:
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-An’am: 32).

BARISAN.CO – Hakikat dan proses penciptaan manusia sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan makhluk lain. Asal-usul bagaimana manusia diciptakan tentu memiliki tujuan dan tugas atas segala keterbatasannya.

Manusia diciptakan selain sebagaimana makhluk lain yakni mengabdi kepada Allah Swt, manusia mengemban amanah menjadi pemimpin atau khalifah di bumi ini. Allah Swt berfirman dalam surah Al-An’am ayat 165:

وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَكُمْ خَلَٰٓئِفَ ٱلْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ ٱلْعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌۢ


Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An’nam: 165).

Semoga tidak lupa hakikat kita diciptakan, hal yang utama yakni menjadi pemimpin di dunia dengan menjaga seluruh isi bumi dan alam semeseta. Jadi bukan sekadar berzikir atau beribadah sebagaimana makhlul lain.

Dunia hanya sementara oleh karena itu kita hendaknya tidak menumpuk harta, memperkaya diri atau mencari jabatan yang entah. Tapi memiliki kesadaran bahwa selain beribadah yakni menjadi pemimpin atau khalifah di bumi yakni menjaga dan merawat alam raya ini.

Harta, tahta, jabatan dan meteri hanya pernak-pernik kehidupan yang menipu. Hakikat tertinggi manusia yakni beribadah, Allah Swt berfirman dalam surah Adz-Dzariat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariat: 56).

Jika kita hanya mengejar dunia, kita tidak akan mampu sebab mata, tangan, kaki dan pikiran manusia terbatas. Begitu juga dibatasi dengan umur yang pendek, umat Nabi Muhammad Saw adalah umat yang berumur pendek dibandingkan dengan nabi-nabi lain.

Ingatlah, dunia ini hanya sementara ia diibaratkan lautan. Jika kita meminum air laut itu, maka kita akan semakin haus dibuatnya. Begitu juga ketika kita mengejarnya, maka kita akan terpacu mengejarnya sehingga lupa tujuan hakikat manusia diciptakan.

Semoga kita termasuk golongan orang yang mendapatkan ridho dan rahmat-Nya. Golongan orang yang senantiasa salat dan berzikir kepada-Nya, dengan menjalankan kewajiban dan menjauhi yang dilarang. Dunia ini hanya sementara dan sesungguhnya adalah tempat yang hina, Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ

Siapa yang dunia menjadi keinginan terbesar dihatinya, maka Allah akan cerai-beraikan urusannya. Dan Allah jadikan kefakiran diantara kedua matanya. Dan dunia tidak mendatanginya kecuali yang dituliskan saja untuknya. Dan siapa yang akhirat itu menjadi niat utamanya (keinginan terbesar di hatinya akhirat), Allah akan kumpulkan urusannya untuknya, dan Allah akan jadikan kekayaan di hatinya dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan dunia itu hina di matanya.” (HR. Ibnu Majah)

Sesungguhnya dunia ini memang mempesona manusia, bahka hati dan jiwanya akan senantiasa bergerak mengejarnya. Ketika sudah masuk ke lingkarnya, maka manusia sudah masuk lubang penjara setan lantaran cinta tertumpu pada yang tampak yakni dunia.