Disebutkan, ‘Festa’ dalam bahasa Portugis artinya ‘pesta’. Sedangkan ‘Selma’ asal katanya ‘selva’ yang berarti seruan perang (war cry). Namun untuk menghindari algoritma media sosial hurup ‘v’ diganti ‘m’ sehingga lolos mesin sensor.
Tentu, kita tidak berharap kejadian yang menimpa di Brasil merembet ke Indonesia. Biaya dan ongkos politiknya akan sangat mahal dan sulit disembuhkan.
Namun, bibit perpecahan seperti di Brasil juga ada dan sangat kentara di Indonesia. Influencer dan buzzer masih terus memproduksi hoaks dan juga narasi pembelahan di masyarakat lewat media sosial.
Pemerintah dan tokoh masyarakat harus segera meredam itu semua. Segera tindak buzzer dan juga influencer yang terus menyebar narasi perpecahan.
Influencer dan buzzer tidak memiliki ideologi. Mereka hanya mencari keuntungan berupa materi. Bila petahana sudah tidak berkuasa mereka juga akan segera pindah untuk mencari sumber penghasilan baru. Dan bukan tidak mungkin suatu waktu malah menyerang balik.
Pemilu 2024 sudah dekat. Kita tidak ingin demokrasi dirusak dan dibajak sekelompok penguasa di jagad media sosial. [rif]