BARISAN.CO – Arus lahar dingin erupsi Gunung Semeru mengakibatkan infrastruktur di sekitarnya porak-poranda, termasuk jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang.
“Satu jembatan runtuh. Sementara lalu lintas dialihkan. Akan dilakukan pembangunan jembatan pengganti,” kata Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Minggu (5/12/2021), dikutip dari Liputan6.com.
Diperkirakan, butuh waktu 9 bulan untuk membangun pengganti dari jembatan yang dibangun sejak tahun 1997 dan memiliki panjang 129 meter serta lebar 9,6 meter tersebut.
Secara umum, Kementerian PUPR saat ini masih berfokus penanggulangan situasi darurat.
PUPR memobilisasi 10 hidran umum kapasitas 2.000 liter, 4 mobil tangki air kapasitas 4.000 liter, 6 tenda hunian darurat, 1 mobil toilet, dan dukungan 10 personel tanggap darurat.
Langkah penanganan darurat juga dilakukan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali.
BBPJN melakukan pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas, baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten dengan mengerahkan 3 unit loader, 1 unit grader, 4 ekskavator, 1 dozer, 4 dump truck, dan 1 tangki air kapasitas 5.000 liter.
Adapun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Ditjen Sumber Daya Air mengerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak.
BBWS mengerahkan 1 ekskavator, 1 unit loader, 2 dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa 1 set lampu penerangan, 2 drum solar serta oli hidrolik, dan oli mesin.
Saat ini Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR baru bisa mendekat ke beberapa titik lokasi Jembatan Gladak Perak karena tebalnya lumpur dan masih berada di zona berbahaya. [dmr]