Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Jadikan Kesalahan Anak Sebagai Peluang Dirinya Belajar

Redaksi
×

Jadikan Kesalahan Anak Sebagai Peluang Dirinya Belajar

Sebarkan artikel ini

Dalam disiplin positif aturan tidak melulu berkonsekwensi hukuman. Anak lebih mudah untuk bertanggung jawab atas kesalahan ketika itu dilihat sebagai kesempatan belajar daripada sesuatu yang memalukan. Guru bisa meminimalisir tindakan ‘misbehavior’ lainnya karena anak tidak mampu mengatasi masalahnya dan belajar dari kesalahannya.

Guru tidak menjadikan setiap kekeliruan atau kesalahan divonis buruk tanpa ada kesempatan untuk memberikan penjelasan lewat dialog.

Kebiasaan berdialog akan memfasilitasi anak belajar mengevaluasi diri dan mencari solusi. Komunikasi membangun kemampuan dan sikap bertanggungjawab.

Jika anak-anak menerima segala kesalahan sebagai hal yang buruk, mereka cenderung merasa tidak mampu dan putus asa, dan mungkin menjadi defensif, mengelak, menghakimi, atau depresi serta menyalahkan diri sendiri. 

Di sisi lain, ketika kesalahan dilihat sebagai peluang untuk belajar, mengenalinya akan tampak seperti usaha yang mengasyikkan. “Aku ingin tahu apa yang akan aku pelajari dari yang satu ini?” 

Jadi, mulai dengan bertanya penyebab masalah sebelum menyimpulkan salah dan benar, dan menyusulnya dengan konsekwensi hukuman.

Pemulihan atau pembiasaan berdisiplin positif dimulai dari mengenali lewat komunikasi. Lalu rekonsiliasi untuk melihat sejauh apa kemungkinan-kemungkinan yang ada dari pelanggaran atau perbuatan salah itu. Kemudian ajak berpikir solusi dan menyadari untuk berusaha tidak melakukannya kembali. [Luk]