Jawa Timur, provinsi tertinggi dengan jumlah kecelakaan sebanyak 76 kecelakaan dengan jumlah korban korban meninggal sebanyak 3 jiwa, 1 orang luka berat, dan 110 lainnya mengalami luka ringan.
BARISAN.CO – Setiap tahun, kehidupan sekitar 1,3 juta orang melayang akibat kecelakaan lalu lintas jalan. Antara 20 hingga 50 juta lebih banyak orang menderita cedera ringan, dengan banyak diantaranya yang mengalami kecacatan akibat cedera.
Lebih dari 90% kematian lalu lintas jalan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas tertinggi di kawasan Afrika dan terendah di kawasan Eropa. Bahkan di negara-negara berpenghasilan tinggi, orang-orang dari latar belakang sosial ekonomi rendah lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan lalu lintas jalan.
Cedera lalu lintas jalan adalah penyebab utama kematian anak-anak dan kaum muda berusia 5-29 tahun. Laki-laki lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan lalu lintas daripada perempuan. Sekitar tiga perempat (73%) dari semua kematian lalu lintas terjadi di antara laki-laki muda di bawah usia 25 tahun yang hampir 3 kali lebih mungkin terbunuh dalam kecelakaan lalu lintas dibandingkan perempuan muda.
Di negara berkembang, umumnya paparan potensi cedera lalu lintas telah meningkat sebagian besar karena cepatnya motorisasi, ditambah dengan buruknya kondisi jalan, pertumbuhan penduduk yang cepat, kurangnya fitur keselamatan di dalam mobil, jalan yang padat, pemeliharaan jalan yang buruk, dan kurangnya penegakan polisi.
Dari 183 negara, Indonesia berasal di urutan ke-115 dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi. Sedangkan data ASEANstats tahun 2020 menunjukkan, Indonesia berasal di urutan kedua setelah Thailand dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di ASEAN.
Data Korlantas Polri pada Rabu (21/9/9/2022) pkl 04.46 WIB, jumlah kejadian kecelakaan yang terjadi di 19 polda, dengan jumlah korban mencapai 186 jiwa dari 123 kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah itu, 8 orang meninggal dunia, 8 orang mengalami luka berat, dan 170 orang lainnya mengalami luka ringan.
Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah kecelakaan lalu lintas tertinggi di Indonesia. Sebanyak 76 kecelakaan dengan jumlah korban korban meninggal sebanyak 3 jiwa, 1 orang luka berat, dan 110 lainnya mengalami luka ringan.
Selanjutnya, Jawa Tengah dengan jumlah 16 kecelakaan. Sebanyak 1 orang meninggal dunia dan 21 orang mengalami luka ringan.
Sedangkan, di urutan ketiga, Jawa Barat, 7 kecelakaan dengan jumlah korban 8 orang. Dari jumlah itu, 2 orang luka berat dan 6 orang lainnya mengalami luka ringan.
Tiga perempat dari semua keluarga miskin yang kehilangan anggota karena kematian lalu lintas melaporkan penurunan standar hidup. Kemudian, 61 persen melaporkan, mereka harus meminjam uang untuk menutupi biaya setelah kehilangan keluarga. Bank Dunia memperkirakan, biaya cedera lalu lintas satu persen sampai dua persen dari produk domestik bruto (PDB) negara-negara berkembang. Atau, dua kali lipat jumlah total bantuan pembangunan yang diterima di seluruh dunia oleh negara-negara berkembang.
Cedera lalu lintas jalan menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi individu, keluarga mereka, dan negara secara keseluruhan. Kerugian ini timbul dari biaya perawatan serta hilangnya produktivitas bagi mereka yang meninggal atau cacat karena cedera dan bagi anggota keluarga yang perlu mengambil cuti kerja atau sekolah untuk merawat yang terluka.