Dari kisah Johnny Deep dan Amber Heard, kita dapat melihat bahwa laki-laki, sekuat apa pun bisa saja menjadi korban KDRT. Hanya saja, kebanyakan mereka memilih diam sama halnya dengan perempuan.
BARISAN.CO – Siapa yang sangka di balik wajah rupawan, akting memukau, dan memiliki segalanya, ternyata aktor Hollywood, Johnny Depp menjadi korban kekerasan dari mantan istrinya, Amber Heard.
Aktor terkenal itu justru menggambarkan Amber sebagai pasangan yang mudah berubah dengan melecehkan dan merendahkan dirinya. Terkadang, kita pun lebih sering berpihak kepada satu pihak. Khususnya, pada perempuan.
Namun, kenyataannya, laki-laki juga bisa menjadi korban KDRT, seperti yang dialami oleh Johnny Deep.
Dalam kesaksiannya pada Rabu (20/4/2022), Johnny mengatakan, Amber adalah agresor dalam hubungan mereka. Johnny bahkan menceritakan bagaimana bagian dari jarinya terputus ketika Amber melepar botol vodka ke arahnya. Namun, mantan istrinya justru mengaku kepada khalayak umum bahwa Johhny yang melakukan kekerasan selama pernikahan mereka.
Atas artikel yang ditulis Amber di Washington Post pada 2018 silam, Johnny menggugatnya sebesar US$50 juta untuk kasus pencemaran nama baik. Meski, dalam artikel itu tidak disebutkan dengan gamblang namanya, namun pengacaranya menyiratkan bahwa tulisan itu tentang Johnny. Gugatan itu dianggap sebagai pengganti karena hilangnya peluang peran bermain film dan lainnya menyusul tuduhan kepada Johhny yang dianggap publik, seorang monster.
Saat persidangan itu, tim hukum Johnny memutarkan bukti rekaman audio jika Amber melakukan kekerasan selama pernikahan mereka. Meski demikian, pengacara Amber mengatakan, Johnny memukul mantan istrinya setelah diolok-olok karena salah satu tatonya.
Dia menyangkalnya, Johnny bersaksi tidak pernah memukul Amber atau perempuan mana pun.
Johhny menyimpan lukanya rapat-rapat agar semuanya tetap terkendali, tenang, dan mudah. Semata-mata untuk menjaga Amber tidak terlibat masalah.
Pria berusia 58 tahun itu mungkin tampak cengeng bagi sebagian orang. Tetapi, kekerasan yang dia alami bisa juga dialami oleh laki-laki lain di dunia ini. Banyak orang yang mengira, kekerasan hanya dialami pada perempuan saja. Padahal, laki-laki juga bisa menjadi korban KDRT.
Laki-Laki Juga Bisa Jadi Korban KDRT dan Bentuknya
Memang jika dilihat sekilas, aktor berkharisma jelas memiliki fisik yang jauh lebih kuat. Namun, dia hanya memilih diam selama ini hanya demi melindungi mantan istrinya. Sebab, menurut pengakuannya, setiap kali ingin melarikan diri, Amber mengancamnya akan bunuh diri.
Awalnya, banyak pihak yang menganggap Johnny selama ini bersalah. Terlebih, Amber sebagai perempuan dianggap lebih rentan. Kini, dukungan justru berbalik ke arah Johnny.
Pelecehan terhadap laki-laki lebih sering terjadi dari yang kita bayangkan. Akan tetapi, kebanyakan di antara mereka enggan melaporkan karena merasa malu, takut tidak ada yang percaya, atau takut pembalasan dendam dari pasangannya.
Kekerasaan dalam rumah tangga tidak terbatas pada kekerasan fisik, bisa juga emosional dan verbal yang sama-sama merusaknya.
Mengutip Domestic Shelters, satu dari 7 laki-laki berusia 18 tahun atau yang lebih tua mengalami kekerasan fisik yang parah oleh pasangan intimnya. Hampir setengah (48,8%) dari semua laki-laki berurusan dengan semacam agresi psikologis. Sekitar 6 persen korban pembunuhan adalah laki-laki yang pelakunya ialah pasangan intimnya. Dan, hampir 8 persen laki-laki yang melaporkan KDRT ditembak, ditusuk, atau dipukul dengan senjata.
Man Kind menyebut, setiap tahunnya, satu dari 6-7 laki-laki dan satu dari 4 perempuan akan menjadi korban pelecehan domestik seumur hidupnya. Selama lima tahun, dalam rentang antara April 2015 hingga Maret 2020, rata-rata 12 laki-laki dibunuh tiap tahun oleh pasangan atau mantan pasangannya.