Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Johnny Depp vs Amber Heard: Bukti Laki-laki Bisa Jadi Korban KDRT

Redaksi
×

Johnny Depp vs Amber Heard: Bukti Laki-laki Bisa Jadi Korban KDRT

Sebarkan artikel ini

Kekerasaan dalam rumah tangga tidak terbatas pada kekerasan fisik, bisa juga emosional dan verbal yang sama-sama merusaknya.

Mengutip Domestic Shelters, satu dari 7 laki-laki berusia 18 tahun atau yang lebih tua mengalami kekerasan fisik yang parah oleh pasangan intimnya. Hampir setengah (48,8%) dari semua laki-laki berurusan dengan semacam agresi psikologis. Sekitar 6 persen korban pembunuhan adalah laki-laki yang pelakunya ialah pasangan intimnya. Dan, hampir 8 persen laki-laki yang melaporkan KDRT ditembak, ditusuk, atau dipukul dengan senjata.

Man Kind menyebut, setiap tahunnya, satu dari 6-7 laki-laki dan satu dari 4 perempuan akan menjadi korban pelecehan domestik seumur hidupnya. Selama lima tahun, dalam rentang antara April 2015 hingga Maret 2020, rata-rata 12 laki-laki dibunuh tiap tahun oleh pasangan atau mantan pasangannya.

Di Indonesia, selama pandemi, jumlah korban KDRT dari laki-laki menurut Komnas Perempuan jumlahnya sebanyak 10 persen. Ada pun bentuk-bentuk KDRT terhadap suami disebutkan dalam jurnal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami suami Studi Di Desa Kontumere Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna), antara lain ialah:

  1. Kekerasan fisik. Istri melakukan kekerasan fisik bukan hanya sekali bahkan bisa dilakukan berulang kali.
  2. Kekerasan psikis, seperti menghina dan mengabaikan suami. Menghina suami dilakukan dengan menjelek-jelekkannya sehingga suami merasa minder di hadapan orang lain. Sedangkan mengabaikan suami dengan tidak memerhatikan kebutuhannya.
  3. Penelantaran seperti istri tidak menyiapkan makanan dan tidak memberikan pakaian yang layak bagi suaminya.

Apa pun bentuknya dan siapa pun yang menjadi korbannya, KDRT itu salah dan tidak boleh dlakukan. Namun demikian, masyarakat kita sering kali mengabaikannya. Terlebih jika korbannya adalah laki-laki karena dianggap mereka cenderung lebih berkuasa daripada perempuan.

Namun, luka yang dialami Johnnybelum tentu bisa diobati. Luka fisik mungkin bisa hilang, namun luka hati belum tentu. Apalagi, jika itu berurusan dengan harga diri yang terinjak.

Dari kisah Johnny Deep dan Amber Heard, kita dapat melihat bahwa laki-laki, sekuat apa pun bisa saja menjadi korban. Hanya saja, kebanyakan mereka memilih diam sama dengan perempuan apabila menjadi korban. [rif]