Scroll untuk baca artikel
Opini

Jokowi, Anies, Erick, Formula E dan Reshuffle

Redaksi
×

Jokowi, Anies, Erick, Formula E dan Reshuffle

Sebarkan artikel ini

PERHELATAN akbar kelas dunia Formula E alias lomba balap mobil jet setrum di sirkuit Ancol, Jakarta Utara, 4 Juni 2022, berlangsung sukses. Publik di 150 negara memelototinya sampai tuntas. Gubernur Anies Baswedan bungah dan Ketua Pelaksana Balap Formula E Ahmad Sahroni sumringah. Entah dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Kekhawatiran balapan bakal diguyur hujan karena Jakarta dan sekitarnya masih mengalami pancaroba, tidak menjadi kenyataan. Kendati tidak seperti perhelatan MotoGP di Mandalika yang melibatkan pawang — cuaca di Jakarta ternyata bersahabat berkat doa-doa tulus dari ribuan pekerja sirkuit yang bekerja siang dan malam dan juga para penonton yang sangat antusias.

Presiden Jokowi yang memutuskan untuk menonton sehari sebelum perhelatan, juga tampak menikmati balapan dan mendapat kesempatan memberikan piala untuk juara Formula E Seri-9 di Jakarta, Mitch Evans, dari pabrikan Jaguar. Saat jumpa pers usai balapan Jokowi memastikan pemerintah mendukung ajang Formula E namun dia tidak menyinggung soal absennya BUMN dalam sponsorship.

Karena itu keterlaluan kalau ada yang masih menihilkan kesuksesan ajang Formula E Jakarta. Terlalu! Kalau meminjau potongan ungkapan Raja Dangdut Rhoma Irama. Chief Championship Officer dan Co-Founder Formula E Alberto Longo saja secara khusus dalam akun pribadinya memuji keberhasilan Anies Baswedan dan timnya dalam penyelenggaraan balapan yang menggunakan sistem energi masa depan ini.

“Kepemimpinan, kebaikan, keramahan, kesetiaan, dan kejujuran hanyalah beberapa dari sekian banyak kata sifat yang dapat mendefinisikan sahabat baik saya Anies Baswedan, Gubernur Jakarta,” tulis Longo dalam akun Instagram-nya.

“Setelah tiga tahun bekerja bersama kami berhasil!” tambahnya.

Tak disangkal, perhelatan yang berdarah-darah di awal ini berakhir manis di ujung. Selain soal penonton yang membludak, acara yang berjalan lancar juga dipastikan dapat menggerakkan perekonomian UMKM dan juga pariwisata di Jakarta. Lebih dari 200 UMKM terlibat juga hunian hotel dipastikan meningkat karena banyak juga penonton dari luar Jakarta dan juga internasional.

Formula E tidak sekadar balapan tetapi di sana ada kampanye yang sangat substantif dan visioner. Formula E dipastikan akan menjadi balapan masa depan karena mengusung energi ramah lingkungan sebagai bagian dari kampanye menekan perubahan iklim global.

Formula E akan menjadi balapan otomotif terpopuler di dunia di tengah gugatan publik internasional kepada ajang Formula 1 dan MotoGP yang dianggap tidak ramah lingkungan karena menggunakan energi fosil.

Lantaran itu sangat tidak masuk akal dan sangat picik ketika anggota DPRD Jakarta dari PDIP Gilbert Simanjuntak sampai saat ini selalu mengkalkulasi bahwa Formula E dianggap tidak penting dan tidak menguntungkan.

Bahkan dalam sebuah acara di televisi partikelir dia menyandingkan Formula E dengan meninggalnya putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil. Menurutnya, dia lebih tertarik pada berita meninggalnya putra Kang Emil daripada berita Formula E. Alasannya meninggalnya putra Kang Emil lebih menyentuh. Pikiran kacau alias sungsang!

Begitu pun dengan Menteri BUMN yang tidak hadir dalam ajang Formula E juga sangat pantas. Kalau hadir pasti akan disorakin penonton. Sejumlah analis menilai, sikap Jokowi yang dianggap ‘ragu’ untuk menonton Formula E juga karena ulah Erick Thohir yang tidak mengizinkan BUMN menjadi sponsor dalam Formula E.

Atas sikap Erick yang dianggap tidak visioner dan dituding tidak mendukung kampanye energi bersih tersebut, berkembang wacana agar Presiden Jokowi — bila memang jadi reshuffle kabinet pada 15 Juni 2022 — salah satu menteri yang menjadi nominenya adalah Erick Thohir.