Selama rapat koordinasi dan pertemuan dengan pimpinan daerah, BIN tidak pernah terlibat.
BARISAN.CO – Pembatalan Presiden Jokowi dua hari sebelum acara Munas ke-11 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Palu, Sulawesi Tengah, terus mengundang kontroversi. Nama Badan Intelijen Daerah (BINDA) terseret-seret.
Ketua Panitia Daerah Munas KAHMI Tavip, Sabtu (26/11/2022), menyayangkan adanya pesan berantai di media sosial yang mengaitkan BINDA dengan pembukaan Munas KAHMI.
“Selama rapat koordinasi dan pertemuan dengan pimpinan daerah, BIN tidak pernah terlibat,” kata Tavip.
Pesan berantai berbentuk opini bertajuk “Jokowi Gagal Membuka Munas KAHMI, Kenapa?”, berseliweran di kelompok perbincangan dan diskusi. Opini tersebut ditulis atasnama Ayu Nitimiharjo.
Menurut Taviv, opini itu cenderung menyudutkan lembaga negara yang tidak pernah terlibat langsung dalam memberikan saran dan masukan.
“Sangat disayangkan adanya opini itu, dengan latar belakang penulis yang belum bisa dipertanggung jawabkan secara akademis,” ujarnya.
Ketua Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulawesi Tengah Andi Mulhanan Tombolotutu juga mengamini, tulisan itu terlalu berlebihan dengan sumber yang belum dapat dipertanggung jawabkan.
“BINDA hadir dalam rapat resmi atau rapat koordinasi dimana yang terkonfirmasi resmi hadir adalah wakil presiden,” jelasnya.
Andi memastikan, tidak pernah ada pertemuan dengan BINDA Sulteng. Tidak ada juga pernyataan BINDA memberikan masukan jika Presiden Jokowi kalah pamor dengan Anies Baswedan, jika menghadiri Munas di Palu.