Salah satunya, tokoh masyarakat Kampung Bayam, Paulinus Melatuna yang bersyukur warga dilibatkan dalam perencanaan, sehingga nantinya hunian tersebut akan sesuai dengan apa yang dibutuhkan warga.
“Kami bersyukur tak diabaika. Kami berharap semua rencana berjalan lancar dan tuntas hingga nanti ditempati,” tuturnya.
Desain Kampung Susun Bayam
Untuk diketahui, Kampung Susun Bayam terdiri dari tiga blok/gedung dengan empat lantai yang diperuntukkan bagi 135 kepala keluarga, ditambah dengan tiga unit hunian khusus difabel, sehingga total berjumlah 138 unit hunian. Unit hunian memiliki luas 36 meter persegi dengan layout ruangan meliputi dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, ruang keluarga, balkon dan tempat menjemur pakaian.
Desain Kampung Susun Bayam mengambil konsep mezzanine (hunian bertumbuh), yang mana pada satu lantai bangunan terdapat dua lantai fungsional.
Kampung Susun Bayam juga memiliki fasilitas pendukung, seperti unit usaha warga, koperasi dan gudang, musala, tempat wudu, taman kanak-kanak dan perpustakaan, aula serbaguna, toilet umum, serta ramp difabel.
Warga kampung Bayam yang sudah tinggal disana diajak berkolaborasi menciptakan kampung yang asri, warga kini akan disiapkan huniannya kembali di lokasi terdahulu.
Selain akan ada pendampingan urban farming, warga juga akan difasilitasi untuk kerja di JIS seperti petugas kebersihan dan petugas keamanan. [rif]