Lahan Food Estate Sudah Bisa Ditanami, Tapi Orangnya Gak Ada
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan lahan proyek food estate di Kalimantan Tengah sudah bisa ditanami. Namun, Basuki mengeluh kurangnya tenaga penggarap di lahan seluas 43 ribu hektare itu.
“Pak Menteri Pertanian membuktikan lahannya sudah bisa ditanami, hanya karena memang mungkin orangnya gak ada, jadi agak lambat. Jadi kita setop di 43.500 hektare,” kata Basuki pada Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI, Senin (28/11/2022).
Dalam food estate di Kalimatan Tengah, Kementerian PUPR melakukan rehabilitasi dan peningkatan jaringan daerah irigasi rawa (DIR) sepanjang 2.195 km, pembangunan 166 unit pintu air, dan pembuatan jembatan serta 60 box culvert. Ada juga peningkatan jalan sepanjang 77,30 km dan jembatan 230 meter.
Di Sumatera Utara, progres pembangunan food estate luas potensialnya seribu hektare, namun yang dikelola hanya 748,6 hektare. Di provinsi ini, food estate difokuskan pada komoditas bawang merah, bawang putih, dan kentang.
Sementara untuk Nusa Tenggara Timur (NTT), Basuki melaporkan food estate dengan fokus komoditas sorgum, seperti jagung, tomat, kacang hijau, sedang dikembangkan dengan jaringan irigiasi air tanah (JIAT) dari Bendungan Haekrit.
Proyek pembangunan jaringan irigasi dan pipa transmisi juga dilakukan di kawasan food estate NTT lain, seperti Sumba Tengah hingga Sumba Timur.
Sedangkan food estate di Papua yang terbagi dalam 11 zona, menurut Basuki pada tahun ini tengah memasuki tahap land clearing di lahan seluas 496 hektare. Dengan progres pembangunan sementara di angka 67,2 persen. Food estate ini nantinya bakal berfokus pada komoditas jagung. [rif]