Scroll untuk baca artikel
Risalah

Kelelahan Berwelas Asih Membuat Orang Mulai Kehilangan Empati

Redaksi
×

Kelelahan Berwelas Asih Membuat Orang Mulai Kehilangan Empati

Sebarkan artikel ini

Maka, tidak heran jika segelintir orang menarik diri dari pembicaraan mengenai korban bahkan tak jarang mereka tertawa saat seseorang positif Covid-19. Itu bukan tanpa alasan. Kelelahan berwelas asih bisa menjadi salahsatu penyebabnya.

Berikut ini langkah untuk memerangi kelelahan berwelas asih, antara lain:

1. Merawat diri dengan langkah sederhana seperti berjalan kaki di sekitar rumah, bermeditasi, membuat catatan harian, lakukan hobi yang disukai, dan pastikan untuk cukup tidur.

2. Membuat buku harian bisa jadi pertimbangan agar dapat melepaskan pikiran dan perasaan. Tak lupa, akhiri dengan ucapan syukur atas hal yang telah kita terima di hari itu. Hal itu dapat membuat orang mengingat bahwa kehidupannya lebih baik dari orang lain karena masih memiliki hal yang patutu disyukuri.

3. Mengurangi membaca kabar buruk dapat mengurangi tingkat stres yang dihadapi. Saat tubuh terasa tegang, beristirahat. Karena saat kita merasa putus asa, tidak ada satu pun yang dapat dibantu dalam kondisi seperti itu.

4. Membatasi diri dari menggulirkan jari untuk informasi baru. Terapkan pembatasan materi traumatis atau letakkan ponsel dan lakukan kegiatan yang menyenangkan untuk mengalihkannya. Pandemi dipenuhi kabar buruk dan membuat banyak orang tak berdaya sehingga banyak diantara kita kehilangan kemampuannya untuk membantu.

5. Kembali ke rutinitas ringan yang memungkinan pikiran kita kembali tenang, seperti membaca, merawat kulit, atau pun hal-hal yang dapat membangkitkan semangat.

Mungkin saat ini orang-orang merasa lelah, akan tetapi jangan membuat welas asih dan empati itu hilang dari diri kita. Tidak apa-apa jika merasa tidak baik-baik saja saat ini. Namun, jangan terkurung dalam waktu lama. Bagaimana juga, bantuan kita masih diperlukan untuk membantu sesama. Seperti yang sering kita dengar, bantuan tak selalu materi, bisa juga pikiran, waktu, dan tenaga. Istirahat dan kembali dengan bersemangat untuk turut membantu melawan musuh yang kasat mata ini. [rif]