Usai ngobrol selama enam jam, kepala mayat minta Sageddi merahasiakan pertemuannya. Mereka berjanji akan bertemu keesokan harinya dan keesokan hari berikutnya. Menuntaskan cerita yang masih tersimpan.
Kekhawatiran si kepala mayat mulai muncul. Berita yang tersebar di masyarakat menyebutkan bahwa hasil tes DNA mayat yang dimutilasi adalah dirinya.
“Kita masih terus menyelidiki. Kita fokus pada kasus pembunuhan ini. Kasus korupsi yang sedianya korban akan bersaksi kita tangguhkan dulu sampai pelakunya tertangkap,” kata komandan polisi, dikutip dari berbagai media online.
Begitulah. Kepala mayat tiap hari bercerita sambil menunggu Sageddi menyelesaikan pekerjaannya. Ini berlangsung sampai berhari-hari. Sementara polisi juga bergerak sangat lambat, dan masyarakat mulai tak lagi memperhatikan kasus ini, mulai berpindah ke berita lain, tentang kemunculan artis baru yang cantik.
“Saya memang bersalah. Tapi satu-satunya kesalahan saya adalah mengetahui korupsi di kantor ini. Kesalahan lain adalah ikutan dari kesalahan pertama,” kata kepala mayat.
Kekecewaan pada kantornya menyebabkan kepala mayat itu tak lagi ingin menemukan tubuhnya. Ia sudah tak peduli dengan tubuhnya. Toh ia sudah mati dan tak butuh tubuh lagi.
“Berapa orang yang saya biarkan menikmati ratusan milyar rupiah. Uang yang beredar di banyak pihak amat sangat besar. Saya sudah dibunuh, difitnah, dan dirusak semua. Buat apa mencari tubuh saya? Itu akan mengecewakan dia,” katanya.
Berbulan-bulan waktu berlalu. Kepala mayat sudah tak lagi muncul. Tapi tubuhnya masih duduk-duduk di pojok kuburan. Ia menunggu kepalanya.
Tubuh mayat tanpa kepala itu masih percaya ada orang baik yang hendak mengantar kepala dan menjadikannya satu makam dengannya.
Sementara kasus korupsi aset itu mangkrak tak ada lagi yang menyelidiki dan menyuarakan. LSM antikorupsi sekarang ikut sibuk antri korupsi.
Kantor tempatnya bekerja dulu makin besar dan makin mewah.
Di sebuah ruangan, seorang kepala bidang yang pernah dipenjara karena kasus korupsi wajahnya tampak bersinar.
“Terima kasih Tuhan, aku masih Kau lindungi. Masih Kau sembunyikan seluruh aibku, dan masih Kau biarkan menikmati kejayaanku. Aku bersyukur untuk itu,” doanya dalam hati. [][][]
Tanjungsari, September 2022