Sungguh tidak tepat ketika ada orang sukses mengatakan “Kesuksesan ini adalah hasil kerja kerasku”. Orang seperti ini tidak akan kekal kesuksesannya karena tidak bersyukur. Sebaiknya kita mengatakan “Kesuksesan ini adalah dari Allah agar aku mensyukurinya”.
7. Nabi yang memiliki Rasa Kasih Sayang Terhadap Sesama
Allah Swt. memberikan salah satu mu’jizat kepada Nabi Sulaiman berupa mengerti bahasa binatang. Suatu hari rombongan besar Nabi Sulaiman hendak menuju lembah Asgalan, dan rombongan itu terdiri atas Nabi Sulaiman dan umatnya, malaikat, jin serta binatang-binatang. Di tengah perjalanan, beliau menyuruh rombongannya berhenti.
“Berhentilah sejenak, kita beri waktu kepada makhluk Allah untuk menyelamatkan diri,” ucap Nabi Sulaiman.
“Wahai Nabiyullah, mengapa kita tiba-tiba berhenti di tengah jalan,” tanya salah satu rombongan.
“Di depan ada lembah semut yang. di dalamnya terdapat jutaan semut, mereka akan kusuruh untuk berlindung agar tidak terinjak oleh rombongan kita,” jawab Nabi Sulaiman.
Dari jarak yang cukup jauh itu, Nabi Sulaiman tampaknya mendengar dialog Raja Semut yang menyuruh para semut untuk berlindung. Sungguh mukjizat yang sangat hebat, seseorang bisa mendengar pembicaraan hewan dari jarak yang jauh lagi, dialah Nabiyullah Sulaiman, Raja segala raja yang pernah hidup di dunia ini, dan tak pernah ada seorang raja pun di dunia ini sehebat beliau.
Ketika Sulaiman mendengarkan pembicaraan semut, beliau tersenyum. Apa yang dibayangkan oleh semut kecil itu? Meskipun Sulaiman mendapatkan kekuasaan dan memiliki tentara yang besar, namun beliau menunjukkan kasih sayang terhadap semut.
Beliau mendengar bisikannya dan melihat semut yang di depannya. Oleh karena itu, tak mungkin baginya untuk menginjaknya. Sulaiman bersyukur kepada Allah Swt. yang telah memberiinya nikmat ini, yaitu nikmat rahmat dan nikmat kasih sayang.
Kisah ini merupakan cuplikan dari ayat AI-Qur’an surah An-Naml ayat 18 yang artinya, “Hingga apabila mereka sampai di Lembah Semut berkatalah seekor semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman As. dan tentaranya, sedangkan rnereka tidak menyadari.”
8. Nabi yang Suka Musyawarah
Keteladan ini dapat kita lihat ketika Nabi Sulaiman As bermusyawarah dengan para pembesar kerajaan yang bertujuan hendak memindahkan singgasana Ratu Bilqis ke hariapan Nabi Sulaiman a.s.
Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.