Scroll untuk baca artikel
Blog

KH Ubaidillah Shodaqoh: Wong Demak Kui Abot Sanggane

Redaksi
×

KH Ubaidillah Shodaqoh: Wong Demak Kui Abot Sanggane

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Ketua Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidillah Shodaqoh mengatakan wong Demak kui abot sanggane. Sejarah mencatat bahwa pada abad ke-16 lahir kerajaan Demak dan dalam masa hampir 40 tahun. Dimotori oleh Walisongo seluruh Jawa dapat di Islamkan, sanggup atau tidak begitulah faktanya menjadi orang Demak.

“Kemudian dari Demak inilah lahir dan muncul para penyebar agama Islam hingga ke pelosok-pelosok daerah. Semangat penyebaran Islam dimulai dari Demak dan Demak adalah pusat pergerakan Islam,” sambungnya pada Lailatul Ijtima’ di Ranting NU Desa Gaji Guntur Kab. Demak.

Ulama sebagai pewaris para Nabi itu diutus oleh Allah SWT turun di berbagai sektor tidak hanya ngaji di pesantren saja. Sebab sebagai pewaris para nabi, para Nabi itu mewariskan multi keilmuan.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang ini menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw mewariskan semua ilmu. Nabi Isa as ahli di bidang pengobatan, Nabi Musa ahli di bidang ilmu kanuragan dan ahli suwuk, Nabi Sulaiman ahli di bidang politik dan tata pemerintahan yang melahirkan senopati-senopati.

“Ulama adalah orang yang sudah purna, purna moral dan ilmu. Sudah tidak mementingkan dirinya sendiri kalau sudah diamanati ngurusi NU, ngurusi umat,” terangnya.

Ubaidillah menyatakan tidak boleh menjadikan “Jabatan NU” sebagai batu loncatan untuk meraih jabatan di pemerintahan, sudah tidak Maqomya.

“Maqomnya adalah mengurus umat untuk sa’adatut dun’ya wal ukhro, bagaimana umat khususnya Nahdliyyin dan Nahdliyyat bisa mencapai kesuksesan dunia dan akhiratnya,” lanjut Ubaidillah.

Menurut Ubaidillah diprediksi dalam jangka 15 – 20 tahun ke depan perang tidak lagi bertujuan untuk mencari minyak dan energi. Seperti yang terjadi Amerika melakukan ekspansi ke Irak, Suriah dan negara arab lainnya.

“Tapi yang dituju adalah bahan makanan, akibat faktor perubahan iklim. Di Eropa dan Amerika musim dingin minus 15 derajat celcius. Musim panas mencapai 50 derajat celcius, sehingga menyebabkan gagal panen,” jelasnya.

Sementara itu, warga NU Ranting Desa Gaji Afif Ahmeed Muslih merasa bersyukur atas terselenggaranya Lailatul Ijtima di Ranting NU Desa Gaji dan dihadiri Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah Romo KH Ubadillah Shodaqoh, Selasa (4/1/2021).

Terakhir, KH Ubaidillah Shodaqoh berpesan wong Demak mugi-mugi kito saget sabar,  Istiqomah, benjang wonten Yaumil Mahsyar saget sareng Mbah Hasyim Asy’ari. (Afif/Luk)