Komunitas Peduli Keadilan menilai pengusutan Formula E membuat gaduh politik nasional jika dilanjutkan.
BARISAN.CO – Berdasarkan liputan Koran Tempo edisi 1 Oktober 2022 dengan judul ‘Manuver Firli Menjegal Anies’, Ketua KPK disebut-sebut terus berupaya mendesak satuan tugas pengusut kasus Formula E untuk menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka kasus Formula E.
Komunitas Peduli Keadilan (KPK) menilai upaya memperkarakan Formula E harus disetop. Koordinator KPK Bintang Mangkauk mengatakan, penyelidikan ini berpotensi membuat gaduh kondisi politik nasional.
Bintang Mangkauk menilai KPK di bawah Firli Bahuri cenderung tidak bersih dari anasir politik dalam penanganan kasus. Banyak kode etik yang tidak digalakkan sebagaimana dahulu.
“KPK harus dapat bekerja secara profesional dalam menangani kasus-kasus korupsi yang terjadi di Negara ini, tidak berselingkuh dengan oligarki yang dan bukan atas pesanan dari pihak manapun,” katanya sebagaimana keterangan yang diterima Barisanco, Jumat (7/10/2022).
Atas dasar itu, Bintang Mangkauk menyebut sudah saatnya bagi KPK untuk melakukan bersih-bersih dari unsur pimpinan yang melanggar kode etik KPK.
Ia mengajukan beberapa tuntutan, di antaranya mendesak Firli Bahuri untuk segera mundur dari jabatan Ketua KPK.
“Meminta kepada Presiden RI untuk memberhentikan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK RI karena telah mencoreng citra dan kredibilitas KPK,” kata Bintang.
Ia juga meminta kepada Pimpinan KPK agar tidak tebang pilih dalam penyelesaian kasus korupsi terutama yang menjadi perhatian publik.
“Kami mendesak pimpinan KPK menghentikan Kriminalisasi terhadap Anies Baswedan yang cenderung bernuansa politis. Saatnya berlaku jujur untuk penegakan hukum di Indonesia yang berkeadilan,” kata Bintang Mangkauk.
Tuntutan-tuntutan ini, kata Bintang, perlu diperhatikan KPK demi pencegahan dan pemberantasan korupsi yang lebih sehat.
“Kami masyarakat Indonesia akan terus memberikan dukungan penuh kepada Pimpinan KPK agar dapat terus berlaku adil dan jujur dalam penyelesaian kasus-kasus korupsi di Indonesia,” terang Bintang. [dmr]