Scroll untuk baca artikel
Terkini

Konsorsium CREATE Kembangkan Alat Ajar Berbasis Permainan, Ajak Sekolah Bangun Toleransi dan Keberagaman

Redaksi
×

Konsorsium CREATE Kembangkan Alat Ajar Berbasis Permainan, Ajak Sekolah Bangun Toleransi dan Keberagaman

Sebarkan artikel ini

Kedua alat ajar tersebut diserahkan langsung kepada 8 sekolah di Jawa Timur dan Jawa Barat, di antaranya SMAN 8 Malang, SMAN 10 Malang, SMAN 17 Surabaya, SMAN 20 Surabaya, MAN 2 Kota Bandung, SMAN 7 Bogor, SMAN 9 Bogor, dan SMAN 1 Lembang,

Untuk memaksimalkan implementasi “Kreatoria: Creative Youth for Tolerance”, Rombak Media menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan kepada tenaga pengajar di sekolah terkait.

Kegiatan ini diselenggarakan dua kali secara daring yakni pada 26 Agustus 2022 untuk guru dari sekolah di Jawa Timur dan 3 September 2022 untuk guru dari sekolah di Jawa Barat.

Tenaga pendidik yang hadir mendapatkan penjelasan terkait pondasi dan implementasi pembelajaran berbasis permainan di kelas, pedoman dalam mengajarkan nilai toleransi melalui permainan yang digunakan, serta berkesempatan langsung memainkan alat ajar tersebut.

Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Ludere Nusantara Gemilang (Ludenara) sebagai organisasi nirlaba yang fokus pada implementasi pendekatan pembelajaran interaktif berbasis permainan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

kegiatan pelatihan Konsorsium CREATE

Sekolah menyambut positif adanya inovasi dan pendekatan unik dalam memperkenalkan bahkan menginternalisasi nilai toleransi dan keberagaman ini.

Guru mata pelajaran PPKn SMAN 17 Surabaya, Akhmad Fauzi mengatakan secara metode, ini bagus untuk anak-anak. Tugas untuk membuat komik, meme, dan video pada dasarnya sudah banyak dilakukan oleh mata pelajaran lain.

“Tapi dengan kemasan seperti ini menjadi jauh lebih menarik,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh tenaga pengajar dari MAN 2 Kota Bandung. Imas Suryati, pengampu mata pelajaran Bimbingan dan Konseling.

“Menarik sekali apa yang dipaparkan selama sesi sosialisasi dan pelatihan. Metode game seperti ini membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, baik untuk siswa maupun gurunya,” tutur Imas. [Luk]