BARISAN.CO – Mantan Menteri Agragia dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional, Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia, Kamis (2/11/2022). Politisi senior itu ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya yang sedang terparkir di Hotel Bidakara Jakarta.
Namun jenazah Ferry Mursyidan Baldan baru diketahui pada Jumat siang sekitar pukul 12.00 WIB. Penyebab kematian Ferry hingga saat ini masih belum diketahui.
Polda Metro Jaya membeberkan kronologi ditemukannya Ferry dalam kondisi tak bernyawa. Polisi menyebut Ferry Mursyidan Baldan sempat menghadiri acara bersama mantan wakil presiden Jusuf Kalla di Hotel Bidakara.
Saat ditemukan, Ferry dalam keadaan duduk di kursi pengemudi mobil Nissan Teana warna hitam dengan nomor polisi B 1616 FH.
“Menurut keterangan dari pihak keluarga, yang bersangkutan berada di sana pada Kamis pukul 09.00 WIB,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan dalam keterangan tertulis, Jumat, (2/12/2022).
Ferry kemudian sudah tidak bisa dihubungi sejak Kamis siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Pihak keluarga pada Jumat siang kemudian mendatangi lokasi untuk mencari keberadaan Ferry dengan bantuan pihak sekuriti.
Pihak sekuriti kemudian menemukan Ferry di dalam mobilnya dengan kondisi pintu mobil tidak dikunci. Sekuriti bersama perwakilan keluarga kemudian memeriksa Ferry dan yang bersangkutan ternyata sudah meninggal dunia.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan selanjutnya ditangani oleh Polsek Tebet.
Profil Ferry Mursyidan Baldan
Melansir dari Ferrymbaldan.id, Ferry terlahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara, putera pasangan Baldan Nyak Oepin Arif dan Syarifah Fatimah (alm).
Kedua orang tuanya yang berasal dari Aceh namun lama bermukim di Bandung Jawa Barat, karena bekerja sebagai karyawan Telkom di Kantor Pusat Telkom di Bandung. Ia memiliki tiga saudara, masing-masing Syafril Ardan Baldan, Zulkautsar Baldan, Mahdan Ridjal Baldan.
Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, Ferry melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, lulus tahun 1988.
Pada masa itu, Ferry aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan. Antara lain, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ferry pernah menjabat Ketua Umum Badko, Jawa Barat (1988-1990) kemudian menduduki jabatan Ketua Umum PB HMI periode (1990-1992).
Di bidang politik, pada tahun 1992, Ferry resmi menjadi anggota Golongan Karya (Golkar) yang kini dikenal sebagai Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya. Kemudian dirinya terpilih menjadi anggota MPR RI periode 1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa.
Pemilu tahun 1997 dirinya mejadi anggota DPR dari daerah pemilihan Bandung. Ferry ditempatkan dalam Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Hukum, Kepolisian, dan Aparatur Negara.
Seharusnya masa keanggotaan DPR RI hingga 2002, tetapi tumbangnya rezim Orde Baru memaksa dipercepatnya pelaksanaan Pemilu. Otomatis masa kerja DPR RI hasil pemilu 1997 hanya sampai 1999.
Pada pemilu 1999, Ferry kembali menjadi anggota DPR RI periode 1999 -2004 dan terpilih Wakil Ketua Komisi II. Lalu, dirinya menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada tahun 2014-2016. [rif]