Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Kurus atau Gemuk, Bentuk Tubuh Perempuan Tetap Dikritik

Redaksi
×

Kurus atau Gemuk, Bentuk Tubuh Perempuan Tetap Dikritik

Sebarkan artikel ini

Kondisi perempuan, entah itu kurus atau gemuk tetap saja sering dikritik.

BARISAN.CO – Standar kecantikan memaksa banyak perempuan memiliki bentuk tubuh yang ideal termasuk kurus. Sehingga melahirkan istilah thin privilege, di mana ruang publik bahkan dirancang dengan ukuran standar, tanpa memikirkan orang yang berbadan gemuk.

Privilege ini mulai populer sejak abad ke-19. Hingga saat ini, privilege bagi orang yang berbadan kurus terus berlanjut. Misalnya, mereka tidak perlu membayar lebih untuk pakaian dengan ukuran plus bahkan tidak kesulitan menemukan ukurannya saat menemukan model yang diinginkan.

Orang berbadan kurus juga tidak disalahkan saat kelelahan. Berbanding terbalik dengan yang berbadan gemuk, mereka akan dianggap mudah lelah karena memiliki bobot besar. Banyak orang yang berjuang untuk diet, namun gagal. Mereka mencoba berbagai macam pil diet untuk menurunkan berat badannya. Meski demikian, kita tidak bisa melupakan faktor lain.

Penulis buku Unapologetic Eating: Make Peace with Food and Transform Yor Life, Allisa Rumsey R.D mengatakan, orang yang telah berdiet disalhkan karena tidak dapat menurunkan berat badannya. Allisa menyebut, itu dianggap karena tidak ada kemauan keras dari mereka.

“Tetapi, pada kenyataannya, itu tidak ada hubungannya,” kata Alissa.

Mengutip Good House Keeping, 35 persen orang yang berdiet menjadi lebih obsesif. Sialnya, banyak informasi diet tidak sehat, misalnya keto diet. Banyak ahli kesehatan yang menjelaskan, diet jenis ini seperti masalah pada ginjal, kekurangan nutrisi, dan penyakit jantung.

Namun begitu, bukan berarti orang yang memiliki badan kurus tidak terhindar dari bullying. Beberapa selebriti terkenal dunia bahkan dipermalukan dengan kejam.

Model berusia 27 tahun, Gigi Hadid misalnya. Dia pernah dikritik karena berat badan turun. Gigi membalas orang-orang yang mengkritiknya melalui akun Twitternya bahwa dia sedang berjuang melawan penyakit Hashimoto, penyakit limfositik kronis yang menyebabkan kurang aktifnya tiroid.

Dia juga meminta, agar orang-orang menjadi manusia pada umumnya dan tidak bersikap kejam terhadap orang lain.

https://twitter.com/GiGiHadid/status/962814325663715330?t=c1m4xWHLCejrOVAXxU2xKg&s=03

Begitu juga dengan artis asal Israel, Gal Gadot juga pernah dikritik. Saat memerankan Wonder Women, bukan hanya dikritik karena terlalu kurus, namun payudaranya dianggap terlalu kecil.

“Mereka bilang kepala saya terlalu besar dan tubuh saya seperti sapu,” katanya.

Berbeda dengan yang dialami baik oleh Gigi Hadid dan Gal Gadot, penyanyi bersuara emas, Adele selama bertahun-tahun dihina karena bentuk badannya yang gemuk.

Namun, setelah berhasil menurunkan 45 kg, Adele tetap dikritik karena terlalu kurus. Dia dikecam karena dianggap tidak sehat.

Pada akhirnya, bentuk tubuh perempuan selalu menjadi sorotan. Tak peduli kurus atau gemuknya mereka, perempuan tetap dikritik. Padahal, kita seharusnya dinilai dari kemampuan dan bakatnya, bukan penampilan mereka. Dan, Adele, salah satu bukti bahwa tak peduli seberapa keras perjuangannya, orang lain akan tetap mengkritiknya. [rif]