Engkau bagai matahari Engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya
Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, engkaulah pelita hati
Wahai kekasih wahai Muhammad, wahai pengantin tanah timur dan barat (sedunia)
Wahai Nabi yang dikuatkan (dengan wahyu) wahai Nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah kiblat
Siapapun yang melihat wajahmu pasti berbahagia, wahai orang yang mulia kedua orang tuanya
Telagamu jernih dan dingin, yang akan kami datangi kelak di hari kiamat
Belum pernah unta putih berbalur hitam berdenting berjalan malam hari, kecuali unta yang datang kepadamu
Awan tebal memayungimu, seluruh tingkat golongan manusia mengucapkan sholawat kepadamu
Pohon pohon datang kepadamu menangis, bersimpuh merasa hina di hadapanmu
Kijang gesit datang memohon keselamatan, kepadamu wahai kekasih
Ketika serombongan berkemas, dan menyerukan untuk berangkat
Kudatangi mereka dengan berlinang air mata, seraya kuucapkan tunggulah wahai pemimpin rombongan
Bawakan aku surat, yang berisikan kerinduan mendalam
Membawakan ke tempat yang jauh, ketika petang dan paginya
Setiap orang di jagad raya ini bingung (karena sangat rindu), kepadamu wahai orang yang bersinar kedua keningnya
Mereka terpikat, tergila-gila dan meronta-ronta denganmu tentang sifatmu
Para makhluk berbeda pendapat dan bingung (tidak mampu menyifati dengan sempurna)
Engkau adalah penutup para utusan, engkau adalah orang yang paling banyak bersyukur kepada Allah
Hambamu (umatmu) yang miskin mengharap anugerahmu, yang banyak lagi merata
Demikianlah lirik mahalul qiyam yang dikutip dari Kasatmata.co, semoga bermanfaat.