Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Managing Director PPPI: Harus Dilakukan Langkah Rasionalisasi Kebijakan Pemerintah

Redaksi
×

Managing Director PPPI: Harus Dilakukan Langkah Rasionalisasi Kebijakan Pemerintah

Sebarkan artikel ini

“Di Indonesia inflasi dikoreksi dan berpotensi lebih tinggi lagi meski peningkatannya lebih tipis dibanding negara lain. Nilai rupiah terkontraksi (-5,4%). Namun kontraksi mata uang negara lain terlihat lebih tajam. Meski ada yang nilai mata uangnya menjadi lebih tinggi seperti Rusia ke angka (21,8%),” jelasnya

Menurut Faisal asumsi ke depan inflasi domestik dari kenaikan harga energi akan menjadi naik inflasi ke angka 5 – 6%. Jika harga Pertalite naik Rp10 ribu rupiah, maka inflasi bisa ke 7 -8 %. bahkan bisa lebih jika terjadi efek psikologis/ekspektasi.

Lebih lanjut Faisal menjelaskan harga makanan masih ditahan oleh produsen karena masih menghabiskan stock lama. Jika nanti menggunakan persediaan mie instan baru, maka harga pasti akan naik tinggi dan inflasi bisa jadi semakin tinggi.

Sementara dari sisi ketenagakerjaan masih menjadi persoalan karena serapannya yang masih rendah.

“Dari sisi ketenagakerjaan, tidak seluruh serapan ketenagakerjaan pulih. Meski BPS sampaikan terjadi penurunan angka pengangguran, tetapi tidaklah merata. Yang nampak baik adalah sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata,” jelasnya.

Tetapi sektor transportasi, industri dan pengolahan terlihat masih terus berkurang pertumbuhan tenaga kerjanya. Sektor UMKM mikro masih terus berkurang tenaga kerja. Jadi tidak serta merta tumbuh.

“Orang bekerja juga upahnya tidak lebih mahal. Masih sama dengan kondisi sebelum pandemi (-0,7%) per agustus 2021. Di beberapa sektor penurunan upah masih cukup tajam,” pungkas Faisal.